Dua pasang mata mengintip di balik kaca
Menggendong rindu yang membuncah
Mengulum kata di beranda maya
Mendamba temu di titik jumpa
Lisan tak sempat tersampaikan pada nyata
Kata tak membisu; didengar telinga jiwa
Diam-diam mengeja nama dalam doa
Melantan pundi-pundi rasa dan asa
Ahh...
Malam kian memeluk larut
Dua pasang mata masih tetap terpaut
Lekat dekap lalu kedap hampir sekarat
Menahan gelora sukma yang melarat
Uhh...
Dua pasang mata bersepakat;
Hingga pagi kepakan sayap pekat
Fajar bertengger di horizon langit
Dua pasang mata, pun mata hati melepas pagut
(KB, 18/02/18)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!