Cinta serta bisnis modern tak sedikit orang yang mengaitkannya dengan teknologi. Selaras dengan kemajuan zaman, perkembangan teknologi telah mengubah bagaimana kita menjalin asmara, membangun cinta serta transaksi jual beli online.
CInta modern tidak lagi menggunakan pendekatan tradisional di mana untuk mendapatkan perhatian lawan jenis Anda harus berbicara dengan mereka secara langsung maupun bertatap muka. Kini menjalin asmara bisa dilakukan dengan bantuan teknologi online yang kian canggih.
Tidak bisa dipungkiri, saat ini banyak media sosial dan situs kencan online yang bisa membantu Anda dalam mencari jodoh, baik itu dalam lingkup pertemanan Anda, maupun dalam lingkup yang lebih luas.
Kamu mungkin seorang pria yang sedang melihat-lihat profil di sebuah situs kencan online dan kemudian Anda melihat profil perempuan yang kamu anggap sesuai dan tertarik untuk mengencani. Kemungkinan besar kamu akan mengirimkan pesan padanya - dan dia meresponnya dengan memberikan jawaban yang baik.
Wanita ini juga memiliki keinginan untuk mengenal kamu lebih jauh! Dia ingin berbicara dengan kamu! Namun, di balik kedok wanita manis yang terdengar menyenangkan bisa jadi sebenarnya dia seorang pria --- seorang penjahat siber yang hanya ingin mendapatkan nomor telepon kamu untuk melakukan aksi penipuan (scam) terhadap kamu.
Berikut alamat pelaku kejahatan jodoh serta bisnis online agar masyarakat berhati-hati terhadap pelaku kejahatan ini. Â (Pelaku kejahatan penipuan Vanya Vania: Jl Warakas 4 Gang 17 No 39 Rt006/ Rw013 Kelurahan Warakas Tanjung Priok Jakarta Selatan. No HP: +62 853-3090-1900 dan +62 811-1744-988).
Sudah banyak yang menjadi korban dari aksi tipu menipu yang dilakukan oleh Vanya Vania. Penipu ini sering muncul di beberapa situs jodoh online seperti caricalon.com, WA Plog, dan lain-lain. Dan sudah banyak korban yang sukses ditipunya. Aksi kejahatan Vanya Vania biasanya dibuat untuk mengkredit mobil, beli sertifikat tanah, dan lain-lain.
"Si Vanya Vania suka minta dikirimin jam tangan, sepatu, baju lebaran, bantal, makanan mahal dan barang mahal lainnya. Yang saya heran selalu penerimanya adalah cowok atau pria bukan si Vanya langsung. Alasannya macem-macem. Katanya nggk lagi di rumah atau si penerima itu adiknya dan lain-lain. Tapi setelah saya lihat langsung ya emang nggak ada. Emang penipu si Vanya itu," tutur Muhammad Zidan, di Jakarta, baru-baru ini.
"Kalau minta dikirimin uang bukan atas namanya sendiri. Tapi selalu pakai rekening orang lain atas nama Sri Romiyati di nomer rekening BCA 0073314833 dan masih banyak rekening bank lainnya untuk aksi tipu menipunya. Si Vanya itu pengangguran dan tidak punya KTP. Itu yang saya curiga. Masa wanita berusia 26 tahun nggak punya KTP. Tujuannya agar tidak mudah dilacak oleh pihak kepolisian," terang Jackobus Sutrisno, korban penipuan Vanya lainnya.
Anehnya, belum ada aksi tegas dari pihak Kecamatan serta Kelurahan setempat (tempat tingga Vanya) untuk menindaklanjuti laporan ini sekaligus mengusir pelaku kejahatan Vanya Vania karena sudah  sangat meresahkan masyarakat. Dan, pihak bank BCA atau otoritas jasa keuangan (OJK) segera merespon dengan menutup rekening penipuan Vanya Vania di nomer rekening BCA  0073314833 atas nama Sri Rosmiyati.
"Ya pelaku kejahatan Vanya Vania ini suka berganti-ganti omongannya. Kadang ngaku cewek gaul kadang ngaku cewek introvert dan kadang ngaku ikut kegiatan 17 Agustusan. Seharusnya camat serta lurah setempat sigap untuk usir si Vanya ini. Cegah korban penipuan lainnya. Sekaligus mengamankan lingkungan RT serta Rw setempat. Dan Bank BCA segera tutup rekening penipu ini yang sudah sangat meresahkan," papar Adityo Purnomo korban Vanya Vania lainnya.
Selain modus kejahatan jodoh online, Vanya Vania juga memperlebar jaringan kejahatannya ke bisnis online di nomer (+62 853-3090-1900 dan +62 811-1744-988). Bisnis impor ilegalnya pun bermacam-macam dari korek api, jam tangan dan sebagainya.
Memang diakui modus kejahatan jodoh online serta bisnis online yang dilakukan oleh Vanya Vania ini sangat mudah dikenali. Pelaku tidak mau ditemui, jarang mengangkat telpon dan hanya mau SMS atau WA (Whatsapp/ BBM). Jika bertemu langsung atau video call, dipastikan si penipu Vanya Vania tidak mau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H