Mohon tunggu...
Tinniyah Asmuni
Tinniyah Asmuni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai hujan, seni sastra dan drama, musik, olahraga. Suka melamun membayangkan avatar dan doraemon adalah sahabatnya. Sesekali menulis sebagai tanda bahwa dirinya masih layak disebut manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Negeriku Indonesia

25 Februari 2023   21:52 Diperbarui: 25 Februari 2023   21:59 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di negeriku Indonesia, kutanam segala risau keadaan dalam bumi kepasrahan
Tumbuhlah pohon-pohon kebimbangan, akarnya menjalar ke setiap rumah, buahnya di jual ke pasar murah.
Mata-mata penuh amarah memetik daunnya, dan bibirnya kembali semringah

Di negeriku Indonesia, aneka bunga tumbuh suburnya
Kupu-kupu datang silih berganti
Menikmati sari, memetik kuncup bunga melati
Tangan saling jarah, duka Pertiwi mengiris hati

Di negeriku Indonesia
Doa lebih hujan dari musimnya, jarak Januari dan Desember seperti bibir dan senyummu
Menyemai lah segala apa. Tiadalah segala rupa.
Kita dalam kata. Negeri dalam lupa.
Indonesia segalanya ada dan tiada.

Di negeriku Indonesia
Aku dan sejuta pasang mata, menitip asa di sepanjang jalan usia. Kita. Indonesia.

Sabtu, 25 Pebruari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun