Eksternalisasi merupakan dampak yang timbul akibat adanya suatu kegiatan ekonomi bagi pihak lain yang tidak terlibat. Eksternalitas negatif dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi dengan menciptakan dampak yang tidak merata di masyarakat. Misalnya, polusi dari industri sering kali lebih berdampak pada komunitas berpendapatan rendah yang tidak memiliki sumber daya untuk melindungi diri atau mengatasi efeknya, seperti masalah kesehata. Eksternalitas ini terjadi karena biaya sosial tidak tercermin dalam harga pasar, mengakibatkan ketidakadilan dan efisiensi ekonomi yang rendah. Untuk mengurangi eksternalitas negatif, pemerintah dapat menerapkan pajak, regulasi, atau insentif bagi kegiatan yang memberikan manfaat sosial. Dalam mengatasi eksternalisasi, tentu harus dengan campur tangan pemerintah. Hal ini akan berpengaruh terhadap praktik kegiatan ekonomi agar lebih memperhatikan lingkungan. Adapun dampak yang akan timbul dari adanya limbah pabrik antara lain:
1. Pencemaran tanah, air dan udara
2. Sumber penyakit dan bencana
3. Terganggungnya aktivitas masyarakat
4. Gangguan kesehatan terhadap masyarakat maupun hewan Â
Adapun cara yang dapat dilakukan oleh pabrik untuk mengurangi pencemaran lingkungan yaitu seperti: menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, menggunakan energi terbarukan serta melakukan proses produksi bersih.Â
Dalam hal ini, pemerintah dapat membuat suatu kebijakan terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan. Selain membuat kebijakan adapun peran lain yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi eksternslisasi yaitu:
1. Melakukan pengswasan langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan pabrik
2. Memberikan pajak bagi pabrik yang melakukan eksternalisasi negatif
3. Memberikan subisi bagi pabrik yang memberikan eksternalisasi positif
4. Membangun fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah
5. Membangun program bank sampah maupun program daur ulang sampah plastik
Maka dengan adanya peran pemerintah tersebut diharapkan dapat mengatasi dari adanya eksternalisasi negatif limbah pabrik terhadap lingkungan.
Eksternalisasi juga akan mempengaruh kesenjangan sosial dan dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi dengan menciptakan dampak yang tidak merata di masyarakat. Misalnya, polusi dari industri sering kali lebih berdampak pada komunitas berpendapatan rendah yang tidak memiliki sumber daya untuk melindungi diri atau mengatasi efeknya, seperti masalah kesehatan. Maka diperlukanya strategi untuk mengurangi eksternalitas negatif, seperti:
1. Penerapan pajak dan sanksi
2. Regulasi ketat
3. Pemerataan akses
4. Pemberdayaan masyarakat
5. Insentif untuk pabrik positif
Contoh sanksi pajak yang efektif dalam mengurangi eksternalitas negatif meliputi:
1. Pajak Karbon: Dikenakan pada perusahaan yang menghasilkan emisi gas rumah kaca, mendorong mereka untuk beralih ke energi bersih. Dengan adanya pajak karbon, biaya operasional perusahaan akan meningkat karena mereka harus membayar pajak atas emisi GRK yang diproduksi. Hal ini membuat perusahaan semakin berhati-hati dalam menggunakan sumber daya alam dan energi tinggi. Penerimaan pajak karbon dapat digunakan untuk aktivitas terkait penurunan emisi karbon, seperti investasi dalam infrastruktur transportasi publik yang ramah lingkungan atau program edukasi lingkungan. Hal ini menambah motivasi perusahaan untuk berpartisipasi aktif dalam reduksi emisi. Dengan demikian, sanksi pajak dapat menjadi instrumen efektif dalam mendorong perubahan perilaku perusahaan menuju pengurangan emisi gas rumah kaca.
2. Pajak Limbah: Pajak pada perusahaan yang menghasilkan limbah berbahaya, memotivasi mereka untuk mengurangi produksi limbah dan meningkatkan daur ulan
3. Pajak Kebisingan: Dikenakan pada industri atau transportasi yang menghasilkan suara berlebihan, mendorong pengurangan kebisingan melalui teknologi yang lebih baik
Langkah-langkah ini bertujuan untuk internalisasi biaya eksternal, sehingga pihak penyebab eksternalitas bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan
Tugas: Ekonomi Publik (dosen pengampu: Fika Rahmanita, S.Pd., M.M)
Nama: Tini Kartika (mahasiswi Universitas Pemulang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H