Abstrak: Artikel ini membahas peran penting pendidikan seni  sebagai media pendidikan dalam membentuk sikap apresiatif pada anak-anak Sekolah Dasar (SD). Pendidikan seni tidak hanya memperkenalkan mereka pada beragam bentuk seni, tetapi juga mengajarkan mereka untuk menghargai keindahan, kreativitas, dan ekspresi diri. Dengan memahami dan menghargai seni, anak-anak dapat mengembangkan empati, toleransi, dan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya dan keanekaragaman. Artikel ini juga menyajikan beberapa strategi dan metode yang dapat digunakan oleh guru dan orang tua untuk meningkatkan pendidikan seni dan sikap apresiatif pada anak-anak SD.
Pendidikan seni sebagai media pendidikan memegang peranan penting dalam mengembangkan sikap apresiatif pada anak-anak Sekolah Dasar (SD) dengan mengajarkan mereka untuk memahami, menghargai, dan merespons karya seni. Sikap apresiatif ini mencakup penghargaan terhadap keindahan, kreativitas, dan ekspresi diri dalam berbagai bentuk seni, seperti lukisan, musik, tari, dan teater. Melalui pendidikan seni, anak-anak diajak untuk melihat dunia dengan sudut pandang yang lebih luas, memperkaya pengalaman mereka, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Selain itu, pendidikan seni juga membantu anak-anak membangun empati, toleransi, dan penghargaan terhadap budaya serta keanekaragaman manusia. Dengan demikian, penting bagi pendidikan formal untuk memberikan perhatian yang cukup pada pendidikan seni guna membantu anak-anak mengembangkan sikap apresiatif yang akan membawa manfaat dalam kehidupan mereka sebagai individu yang berbudaya dan berwawasan luas.
Jadi,Apabila kita menyaksikan anak-anak dibawah usia 10 tahun yang sedang bermain Bersama temannya atau bermain sendirian, betapa asikny mereka bermain ‘rumah-rumahan’, bermain ‘mobil-mobilan’, dan aneka permainan yang disukainya. Mereka bermain sambil berbicara, berpura-pura seperti orang dewasa. Mereka menirukan gerak-gerik dan perilaku orang tuanya dalam kehidupan rumaah tangga sehari-hari. Benda-benda yang tidak terpakai lagi seperti kotak korek api, kotak sabun, dan berbagai peralatan sederhana yang mudah dijumpainya di rumah, dijadikannya ‘teman bermain’. Benda-benda mati itu dianggapnya sebagai benda yang hidup, dan dapat di ajak bicara. Betapa anak-anak dalam dunianya itu penuh imajinasi dan fantasi.
Dengan adanya imajinasi serta fantasi itulah anak-anak juga mampu mengembangkan kemampuan penciptaan permainannya sesuai dengan pengaruh lingkungan dan Pendidikan keluarga yang diterimanya.Â
Kegiatan bermain merupakan kegiatan jasmani dan Rohani yang penting untuk diperhatikan oleh pendidik ( dan orang dewasa ). Sebagian besar perkembangan kepribadian anak, misalnya sikap mental, emosional, kreativitas, estetika, sosial dan fisik, dibentuk oleh kegiatan permainannya.
Pendidikan seni penting sebagai media pendidikan dalam menumbuhkan sikap apresiatif pada anak sekolah dasar karena membuka pikiran mereka terhadap beragam ekspresi kreatif, mengajarkan penghargaan terhadap keindahan dan keragaman budaya, serta membantu mereka mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis.
