Mohon tunggu...
Tinezia Tanjung
Tinezia Tanjung Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi uajy

fisip uajy'19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Culture Jamming media di Indonesia

30 Maret 2021   20:24 Diperbarui: 30 Maret 2021   20:43 2113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membahas tentang budaya memang tidak ada habisnya. Sebelumnya kita sudah membahas yang berkaitan dengan budaya. Kemudian sekarang kita akan bergerser dengan membahas berkaitan dengan Culture Jamming. 

Pembahasan CultureJamming

Culture jamming merupakan suatu upaya yang dilakukan suatu kelompok atau masyrakat dalam melawan suatu gerakan dari pemerintah maupun suatu perusahaan yang menurut mereka adalah hal yang tidak baik yang telah diterapkan dalam karya seni yang disampaikan oleh pembuatnya yang merupakan suatu hal yang baik. Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa culture jamming ini merupakan suatu perlawanan terhadap suatu kaum besar yang mendominasi melalui karya seni yang sifatnya mengkritik. Dengan perkembangan yang semakin maju, istilah kammimg ini kemudian berubah menjadu sebuah entitas yang khas yang dikenal sebagai culture jamming dengan jammer sebagai sebutan dari pelakunya. Sekarang ini cilture jamming tidak hanya ditemukan dalam sebuah bilboard tetapi bisa kita temukan juga di media massa saat ini. Dengan adanya jaringan internet, kita bisa mencari dan mengunggah informasi apapun sehingga menjadi arsip data yang bisa dakses oleh siapapun. Culture jamming juga bisa dikatakan sebagai mengemas ulang menjadi pesan baru dengan tujuan menumbangkan dan mengkritisi budaya. 

Culture jamming sendiri banyak sekali kita temui di media-media sosial saat ini, dapat kita temukan pada instagram, twitter, facebook, dan youtube yang saat ini media tersebut merupakan media untuk mengekspresikan suatu komunitas dalam mengkritik sebuah budaya populer. Meme saat ini juga dapat merambah ke bidang culture jamming,  sifatnya yang mengarah kepada suatu objek yang dituju dan jammer menggunakannya kepada seluruh informasi yang mereka berikan. Sebagai contoh kasus real yang terdapat di Indonesia yang berkaitan dengan para masyarakat mengkritisi tentang sensor yang yang diberlakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia. 

Gambar diatas merupakan sebuah bentuk meme yang dilakukian oleh sekelompok masyarakat. Meme itu menuliskan bahwa apa cuma di Indonesia memeraas susu sapi di sensor. Meme tersebut bertujuan untuk menyindir dan mengkritisi pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Dalam hal ini, sekelompok masyarakat yang mengaggap bahwa KPI terlalu berlebihan sampai mensensor susu sapi yang sedang ditayangkan dalam sebuah tayangan televisi. Menurut masyarakat hal tersebut tidak perlu dilakukan karena itu hanya seekor hewan yang masih wajar untuk ditayangkan dalam sebuah media. Penayangan sensor susu sapi tersbut akhirnya hanya menjadi lelucon bagi kalangan masyarakat yang menonton dan terdapat kelanjutanya yaitu timbul suatu gerakan untuk menyindir dan mengkritisi hal tersebut melalui sebuah seni dalam media.

 Mengenai Postmodernisme

Postmodernisme yang muncul diakibatkan karena kegagalan modernisme dalam mengangkat martabat manusia.  Menurut Emanuel dalam jurnal  Johan setiawan dan Ajat Sudrajat (2018:28) Posmodernisme merupakan keseluruhan usaha yang bermaksud untuk merevisi kembali paradigma modern. Maka dapat disimpulkan bahwa posmodernisme merupakan suatu ide baru yang masuk atau pun termasuk dari perkembangan suatu ide ide teori sebelumnya dengan mencoba untuk memberikan kritikan-kritikan dan menuju pada suatu ide yang baru. 

Postmodernisme juga merambah ke bidang kehidupan manusia khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan merupakan suatu geraka  modernisme yang dapat ditandai dengan adanya nilai-nilai  seperti rasionalisme, Materialisme, dan kapatalisme yang didukung dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan disorientasi moral dengan runtuhnya martabat manusia. 

Tentu saja ini berkaitan dengan adanya Culture Jamming yang terjadi di dalam Meme yang sudah tidak asing lagi bagi pengguna internet sekarang ini. Peran Komisi Penyiaran Indonesia disini diartikan sebagai modernisme yang bertentangan dengan culture jamming yang mencoba mengkritik dengan menggunakan Meme. Kemudian postmodernisme disini yang diperankan oleh masyarakat yang mentang atau mengkritisi KPI menggunakan Meme. 

Referensi 

NN. (2017). Media Baru dan Masyarakat. https://tentangmediabaru.wordpress.com/tag/culture-jamming/. Diakses pada tanggal 30 Maret 2021. 

Setiawan, J. dan Sudrajat, A. (2018). PEMIKIRAN POSTMODERNISMEDAN PANDANGANNYA TERHADAP ILMU PENGETAHUAN. 28(1).

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fcdn-brilio-net.akamaized.net%2Fnews%2F2016%2F01%2F03%2F35019%2F139342-kpi-sapi.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.brilio.net%2Fnews%2Fadegan-memerah-sapi-itu-bukan-porno-kenapa-disensor-kpi-160103a.html&tbnid=10O6spD2yws3DM&vet=12ahUKEwjkuIaBjtjvAhXmwnMBHbyxBGAQMygAegUIARCBAQ..i&docid=zKDWaR1MB6oBLM&w=320&h=256&q=gambar%20meme%20memeras%20susu&safe=strict&client=firefox-b-d&ved=2ahUKEwjkuIaBjtjvAhXmwnMBHbyxBGAQMygAegUIARCBAQ.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun