Mohon tunggu...
Tinezia Tanjung
Tinezia Tanjung Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi uajy

fisip uajy'19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Tuhan Lebih Dekat di Tengah Pandemi

10 Maret 2021   20:10 Diperbarui: 10 Maret 2021   20:31 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 tentunya telah membuat kita resah karena sampai dengan saat ini belum membaik. Selama satu tahun lebih kita harus membatasi segala aktiviitas baik perkuliahan, pekerjaan, peribadahan dan masih banyak lagi. Tetapi sekarang kita hidup di zaman dengan berbagai kecanggihan teknologi. Teknologi tersebut harus dimanfaatkan untuk kebutuhan kita di tengah pandemi Covid-19 ini. Di tengah keresahan dan kecemasan ini, sangat penting untuk kita yang hidup dalam iman agar selalu dekat dengan Tuhan. 

Dengan itu, saya telah meneliti sebuah komunitas Gerakan Pemuda GPIB Dian Kasih yang berada di Bekasi. Dengan adanya ketersediaan beberapa platform Online, saya bisa melakukan wawancara online melalui Zoom. Latar belakang saya untuk meneliti komunitas GBIP Dian Kasih Bekasi adalah bagaimana jalannya ibadah online yang dilakukan oleh para jemaat khusunya anak muda di tengah pandemi seperti ini. Kemudian bagaimana cara mereka mengatasi kendala yang ada selama peribadahan online, karena seperti yang kita ketahui tidak mudah bagi kami karena peribadahan online baru pertama kali dilakukan karena adanya pandemi Covid-19 ini. 

Mengenal Gerakan Pemuda GPIB Dian Kasih Bekasi

Komunitas Gerakan Pemuda  GPIB ini tentunya komunitas yang bergerak di bidang keagamaan Kristen yang berada di Bekasi. Di dalam Komunitas ini terdapat beberapa penggolongan pelayanan seperti kelompok pelayanan anak anak dengan usia 0-12 tahun. Kedua kelompok Taruna dengan usia 13-17 tahuhun yang notabene berisikan remaja. Ketiga kelompok pemuda dengan usia 18-35 (yang belum menikah. Yang keempat ada kelompok Bapak Ibu yang sudah menikah. Kemudian yang terakhir terdapat kemlopok lansia atau lanjut usia dengan usia 50 ke atas. Kegiatan ibah online ini dilakukan melalui zoom dan semua kegiatan ibadah telah diatur oleh Pemuda GPIB Dian Kasih yang kira-kira terdapat 50 anggota di dalamnya. 

Kegiatan Peribadahan Online

Walaupun di tengah pandemi Covid seperti ini, kita harus tetap meneguhkan iman kita melalui peribadahan-peribadahaan yang sudah diencanakan oleh pihak gereja. Seperti kegiaatan peribadahan yang telah dibuat oleh Gerakan Pemuda GPIB Dian kasih seperti peribadahan pemuda gereja, kegiatan-kegiatan doa, worship, kegiatan rapat bagi komunitas untuk program kerja baru yang akan dilaksanakan kemudian anggota komunitas ini juda dapat bertukar cerita atau pengalaman mengenai apa saja yang telah dilalui dalam kehidupannya. Kegiatan tersebut tentunya melalui aplikasi zoom. Dan seringkali juga melakukan worship di Live Instagram.

Dengan perubahan tata cara peribadahan dari tatap muka secara langsung beralih kepada online (daring) tentunya mereka banyak sekali mengalami gangguan. Karena keterbatasan sinyal yang kadang bisa sesaat melumpuhkan kegiatan peribadahan online ini. Terlebih kadang juga terdapat beberappa anggota gerakan pemuda ini menghilang, karena mungkin mereka bosan dengan keadaan yang mengaharuskan serba online dan harus di rumah saja. tetapi hal ini tidak berlangsung lama, karena hal tersebut langsung diatasi oleh teman-teman anggotanya dengan membimbing nya. 

Kesan yang saya dapat dalam komunitas Gerakan Pemuda ini adalah rasa semakin bersyukur karena kita hidup dalam era yang serba ada, terlebih mengatasi permasalahan pandemi Covid-19 ini yang mewajibkan kita harus tetap beribadah dan menguhkan iman kita kepada Tuhan. Kemudian dari Gerakan Pemuda nya sendiri juga memiliki semangat untuk selalu memuji Tuhan, karena kebanyakan sekarang anak muda yang bersikap acuh apabila berkaitan dengan kegiatan online gereja. Gerakan Pemuda GPIB dian kasih mengajarkan kita, terlebih mengetuk hati saya untuk selalu dekat dengan Tuhan dan mengandalkan segala sesuatunya di dalam Tuhan, tidak ada alasan apapun untuk berhenti memuji dan memuliakan nama Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun