Mohon tunggu...
Endah Sri NASTITI
Endah Sri NASTITI Mohon Tunggu... Penulis - Ibu rumah tangga yang (tidak) biasa

Perempuan Taurus yang suka menyimpan gambar, cerita, kenangan juga harapan dalam bingkai tulisan. Founder dari KaLaKia, Kampus Langit Cendekia kelas online dengan dasar ilmu digital marketing di era masa kini.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berteman dengan Covid-19

1 Juli 2021   19:09 Diperbarui: 1 Juli 2021   19:13 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari harus terbaring di rumah karena terpapar Covid-19, rasanya bukan hal yang saya inginkan.

Saat itu saya putuskan tidak bercerita ke sosial media dan banyak teman bukan karena merasa covid adalah aib, tapi lebih menjaga privacy saya dan keluarga demi memulihkan kesehatan dengan ketenangannya hati.

Ga bisa dipungkiri walaupun tidak bercerita, tapi tetap ada pihak-pihak yang harus kami infokan bahwa saya dan ternyata menyusul anak gadis dan suami saya terpapar covid.

Beberapa hari di awal, yang terjadi kepala pusing, cenat cenut plus napas kayak rada berat, pas di cek ternyata saturasi Oksigen di 91. Ngeliat HP blur semua. Duhhh angka 91 aja berasa gimana, apalagi para penderita yang konon ada saturasinya cuman di 80-an, bahkan 70?. Menyusul perut ga enak kayak suka mules-mules ga jelas. Makanan semua  terasa pahit dan swing mood kadang sedih, kesel, marah.

Hasil PCR saya saat itu dengan nilai 16. 11. Anak gadis saya menyusul di hari ke 5 saya, hasil PCRnya 24.85

Hanya di grup keluarga dan 2 grup 'main' saya infokan bahwa saya terpapar dan japri mulai berdatangan

"Sis minta alamat"

"Mba kalau ga keberatan alamatnya ya"

Ademmm rasanya... langsung sent alamat.

Dari dua grup akhirnya melebar, ke beberapa lingkar pertemanan.

Dan ada lho yang japri-japri seperti ini.

"Mba... kok bisa? Udah di tracing?"

"Bisa ga cerita ciri-cirinya apa", biar kita waspada"

"Mendingan elo searching deh makanan apa yang bagus pas loe covid gini, biar loe cepet sehat"

"Mba jawab dong, loe sakit apa!", saat saya belum jawab karena kepala masih pusing

Hmm emosi bacanya kan?. Orang sehat aja bisa iflil, gimana yang sakit?

Jadi gini ya,

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Dan jahatnya covid mengaduk aduk emosi si penderita. Bukan hanya badan yang harus disembuhkan, tapi hati juga kalau ga bisa dijaga malahan berabe.

Please buat semua teman/saudaraku di luar sana, kalau ada berita dan salah satu kenalan atau kerabat yang terpapar covid,

Ada beberapa masukan versi saya, bagaimana kita menyikapinya jika ada keluarga atau kenalan yang harus Isoman:

1. Jangan pernah membuka permbicaraan dengan bertanya "kenapa kok bisa kena?"

2. Ga perlu kepo tanya ciri cirinya apa sih, (Buka aja dan cari sendiri goggling ciri-cirinya apa pelajari ya!)

3. Doakan cepat diberi kesembuhan jika ada kesempatan untuk japri, atau cukup dalam hati saja karena Allah maha segalaNya (doanya tulus apa mau pamer?)

4. Ga usah tiap saat atau berkali kali japri kayak perawat di RS. Apalagi chat atau telpon seperti "meneror"

"Gimana kabar loe pagi ini?"

Belum tentu dia suka lhooo... bukannya naikin imun malah bete jadi nge-drop. Kepo boleh, tapi jaga hati yang sakit yaaaa!

Jangan juga teror keluarganya dengan banyak bertanya. percaya deh, keluarganya juga sudah lelah dan ga ingin kondisi seperti ini, jadi pastikan pertanyaan yang kita sampaikan ga menambah pusing hidup mereka.

5. Kalau ada rejeki kirim aja makanan yang mudah dikunyah atau yang hangat dan siap maka. Bisa vitamin atau buah yang mudah ditelan.

6. Perhatikan jumlah kirimannya, ga perlu kasih makanan porsi buat sekampung. Ga bakalan abis . Secukupnya aja.

7. Kita juga harus tau si penderita isoman ada yang urusin atau urus diri sendiri.

8. Kasih daftar filem-filem bagus yang layak tonton di TV kabel. Filem komedi bagus tuhhh, atau drakor.

9. Percaya deh kalau si pasien ngerasa kamu temen deketnya atau tempat yang nyaman buat berbagi, dia juga akan hubungi dan bercerita kok bahkan bisa ketawa bersama kalau sudah waktunya.

10. Sampaikan "kalau perlu bisa contact saya ya, saya akan coba bantu."

Jadi paham ya, kenapa sih ada yang terpapar Covid, terkadang tapi ga mau atau belum mau bercerita di hari-hari awal. Di saat kondisi tubuh imunitas dan fisik sedang ga bagus.

Repot sis... kalau semua japri dan semua berasa deket sama si penderita. Bisa ga kelar-kelar kayak jumpa fans. Trus kapan dong minum obatnya? Mana obatnya segambreng.

Jangan baper juga kalau chat atau telpon ga di respon.

"Ihh kok dia ga ngerti sih gue kan perhatian sama dia"

Coba deh pikirin, teman kamu tuh pasti punya saudara kandung, biasanya orang sakit akan lari ke terdekatnya untuk mencari ketenangan dan kekuatan. Bener kan?

Pahami juga, bahwa kondisi pasien banyak yang berbeda. Kenapa artis anu aja cepet sembuh? Ehhh lupa yaa? Ada lho yang ga ketolong, langsung 'lewat'.

Jadi no baper kalau merasa ga di respon padahal chatnya dari tadi nyala.

Doakan kami semua yang terpapar virus Covid bisa melalui badai ini sebagai pemenangnya.

Percaya dehhh ga ada yang mau sakit. Dan ga ada niat nyuekin, cuman mata dan jempol masih lemah.

Buat kamu yang tidak pernah terpapar covid pasti ga tau gimana "menderitanya" saat hari hari awal terpapar kan?

Jika saat kamu yang sedang terpapar,

  • Kita perlu imunitas tubuh naik, bisa lho ngobrol-ngobrol dan ketawa-ketawa biar hati senang. Cari orang yang asik dan lakukan itu.
  • Jangan lupa lakukan berjemur matahari kalau memang memungkinkan lakukan senam ringan supaya tetap bugar.
  • Ga usah liat berita, ga semua kuat baca berita-berita yang relatif sedih terus belakangan ini.
  • Jangan lupa juga baca tulisan motivasi agar selalu semangat
  • Perbanyak ibadah karena ini saatnya kita penderita Covid punya banyak waktu, kenapa kita ga perdalam keimanan kita?

Terimakasih buat semuanya yang sampai malam ini masih mengirimi kami sesuatu untuk menaikkan daya tahan tubuh kami.

Buat semua doa yang dikirim ke Sang Pencipta terimakasih, insya Allah akan mendapatkan balasan berlipat.

Titip doa buat lovely hubby yang malam ini masiah isoman di sebuah tempat di Jakarta.

Doakan saya dan nak gadis makin baik agar saat test PCR lagi nanti sudah negatif.

Salam sehat selalu

Jangan mau sakit Covid, itu berat!

ESN, Seorang ibu usia 50+; Hari ke-9 terpapar Covid.





Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun