Mohon tunggu...
Endah Sri NASTITI
Endah Sri NASTITI Mohon Tunggu... Penulis - Ibu rumah tangga yang (tidak) biasa

Perempuan Taurus yang suka menyimpan gambar, cerita, kenangan juga harapan dalam bingkai tulisan. Founder dari KaLaKia, Kampus Langit Cendekia kelas online dengan dasar ilmu digital marketing di era masa kini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gairahku

6 Oktober 2020   00:07 Diperbarui: 6 Oktober 2020   00:11 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersemai rasa ini semenjak hadirmu
Keluhku kini telah berganti lenguhku
Gelimah peak saat bersatu
Obat segala gundahku

Larutku dalam setiap pagutmu
Rengkuhmu, belaimu, bisikmu
Bahkan helaan napasnya seakan pemantik gairahku
Tatap mata mampu jamahi hasratku

Kini warnaku pelangi
Hitam putih tak lagi dominasi
Kadang semburatpun penuh arti
Meski kutau pasti tak ada yang abadi

Batavia,  2019
- Janea -

Pelangi selalu indah dan membawa bahagia walaupun hanya sekejap. Untuk kamu pelangiku walau tak pernah bisa kusimpan.

=======

 Sebuah puisi di salah satu buku Antologi Bidadari-bidadari Sekar Langit, antologi Puisi Sumuks.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun