Mohon tunggu...
Tinah
Tinah Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Buzzer

Lifestyle Blogger dan Influenceer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sosok Anak Muda Inspiratif, Ratu Sampah Amalia Agustin

30 Agustus 2023   17:43 Diperbarui: 30 Agustus 2023   17:53 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tau kah kalian bahwa sampah masih menjadi persoalan terbesar di negara Indonesia. Yess pemerintah seakan bekerja sendiri dalam menangani persoalan sampah ini. Banyak warga yang tidak peduli pada kebersihan lingkungannya. Padahal sampah ini penyebab bencana banjir. Jika sudah banjir semua akan menerima dampak buruknya.
Masyarakat Indonesia masih banyak yang membuang sampah sembarangan. Khususnya daerah yang tidak memiliki pengelolaan sampah. Alhasil sampah dibuang sembarangan dimana saja, tanpa memikirkan akibatnya. Di sungai-sungai bahkan parahnya ada yang membuang sampah rumah di trotoar jalanan. Satu orang yang membuang maka akhirnya banyak masyarakat yang ikut membuang juga. Kalau sudah begini jalanan menjadi pemandangan yang sangat buruk. Belum lagi bau dari sampah itu sendiri.

Saya sering sekali melihat orang membuang sampah seperti ini. Harusnya kita mengingatkan, bukan malah ikutan membuang sampah di pinggir jalan raya ataupun di sungai. Di sekitar rumah saya juga banyak yang seperti itu. Padahal iuran sampah terbilang murah. Sebulan kita hanya membayar Rp 40.000 saja. Kita sudah tidak bingung lagi dengan sampah. Sampah rutin di ambil kerumah seminggu 2 kali. Tapi anehnya masih banyak yang tidak mau menggunakan tukang sampah. Mereka lebih senang membuang sampah sembarangan. Entah alasan apa yang ada dipikiran mereka.

Makanya begitu saya membaca penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010 dengan tema sampah ini saya sangat salut sekali. Terlebih saya warga Jawa Barat ikut bangga dengan apa yang dilakukannya. Usia nya yang masih muda bisa menjadi contoh bagi siapa saja untuk bisa mengolah sampah dengan baik dan bijak. Karena sampah bisa dijadikan hal yang sangat bermanfaat.

Amilia Agustin, sang Ratu Sampah Sekolah yang inspiratif

Ia mendedikasikan dirinya pada masyarakat melalui program gerakan masyarakat melalui program gerakan peduli lingkungan. Amilia Agustin, sang Ratu Sampah Sekolah yang inspiratif.

Sumber Foto : Astra
Sumber Foto : Astra
Amilia Agustin penerima Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010 bisa menjadi contoh kita semua. Amalia Agustin membuktikan, merawat lingkungan adalah bukan monopoli orang dewasa. Menurut beliau semua bisa melakukannya asalkan kreatif dan konsisten," kata gadis saat usianya 18 tahun ini.

Amalia Agustin memulainya berawal dari kegelisahannya melihat onggokan sampah di lingkungan sekolahnya, Amilia Agustin terdorong membentuk komunitas yang mengelola sampah berbasis sekolah lewat program "Go to Zero Waste School." Siswi Kelas XII SMA Negeri 11 Bandung, Jawa Barat, aktif di berbagai kegiatan, antara lain Kelompok Ilmiah Remaja, Matematika Club, Komunitas Sahabat Kota, Balad Kuring, Kebunku, serta Archipelago. Anak tertua di keluarganya ini juga aktif mengampanyekan pengelolaan sampah kepada warga sekolah dan masyarakat di sekitarnya.

Awal mulanya Amalia Agustin awalnya curhat dengan beberapa temannya di tahun 2008, Amalia Agustin lahir pada 20 April 1996 ini mengajukan proposal program Karya Ilmiah Remaja "Go To Zero Waste School" kepada Program Young Changemakers dari Ashoka Indonesia. Program itu diinisiasi pada 2005 untuk membuka peluang bagi kaum muda usia 12-25 tahun mempraktekkan prinsip-prinsip sosial entrepreneurship. Tujuannya, menciptakan pemimpin di masa datang yang mampu membuat perubahan. Proposal proyek "Go To Zero WasteSchool" dengan biaya operasional Rp.2,5 juta akhirnya disetujui. Proyek pengelolaan sampah ini terbagi dalam empat bidang, yaitu untuk sampah anorganic, organic, tetra pak, dan kertas.
Amilia Agustin dijuluki Ratu Sampah Sekolah. Wanita kelahiran Bandung, 20 April 1996 ini adalah bukti contoh nyata pemudi yang semangat berkarya untuk melakukan perubahan. Agustin mendedikasikan dirinya pada masyarakat melalui program gerakan peduli lingkungan yang bernama "Go to Zero Waste School".

Agustin merupakan penggagas program cinta lingkungan di masa sekolah SMA, tetapi aktivitasnya di bidang lingkungan tetap ia jalankan hingga masa kuliah. Agustina melanjutkan kegiatanya membangun komunitas yang bergerak di bidang lingkungan. Sejak belia, Agustina sudah dikenal dengan peduli lingkungannya. Berbagai penghargaan dan pengalaman pun ia dapatakan, terlebih keberhasilanya menginspirasi berbagai kalangan masyarakat.
Dari sini kita bisa mencontoh apa yang di lakukan gadis cantik ini. 

Sebagai emak-emak saya menjadi terinspirasi untuk bisa mengolah sampah rumahan menjadi hal yang bermanfaat bahkan menghasilkan pundi-pundi uang. Bagi anak muda pun jangan mau kalah dengan Amalia Agustin ini. Kalian para muda mudi masih memiliki waktu yang sangat banyak dan memiliki kepintaran yang bisa digunakan. Kalau sampah bisa kita olah maka lingkungan menjadi asri dan bencana banjir bisa diatasi. Karena sampah bukan hanya urusan pemerintahan saja tetapi urusan kita bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun