Mohon tunggu...
Tinah
Tinah Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Buzzer

Lifestyle Blogger dan Influenceer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pedesaan di Indonesia Menjadi Target Narkoba

14 Desember 2018   22:00 Diperbarui: 14 Desember 2018   22:20 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau udah denger kata "Narkoba" rasanya tuh ngeri banget ya...terlebih saya yang mempunyai dua orang anak lelaki yang usianya sudah menginjak remaja. Rasa was-was sebagai orang tua tuh pasti ada setiap hari. Namanya juga anak, meski sudah kita awasi ketat ada saja yang kecolongan. Karena pengedar Narkoba ini memang sangat pintar dan licik. Sasaran utama mereka memang anak remaja. Jadi untuk siapa saja, awasi anak kita agar tidak terjerumus kedalam jerat narkoba.

Narkoba ini singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Nah...makanya serem kan kalau ada salah satu anggota keluarga kita yang kecanduan narkoba, oleh sebab itulah pengawasan pada anak, keluarga dan lingkungan harus lebih ditingkatkan lagi.

Foto dokumen pribadi
Foto dokumen pribadi
Kamis 06 Desember 2018 lalu saya mendapatkan kesempatan untuk hadir dalam acara Forum Diskusi Trending Topik dengan tema "Antisipasi Dan Solusi Permasalahan Penyalahgunaan Narkoba Di Desa Dalam Rangka Menuju Desa Bersih Narkoba". Acara ini diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). 

Acara ini dihadiri oleh narasumber yaitu :  Bapak Ansar Husen Plt. Inspektur Jenderal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. Dalam kesempatan tersebut beliau menjelaskan tentang Antisipasi Permasalahan Penyalahgunaan Narkoba Di Desa.

img-20181214-wa0048-5c13c4efaeebe11121277ff6.jpg
img-20181214-wa0048-5c13c4efaeebe11121277ff6.jpg
Ruang lingkup Kementerian Desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi terdiri dari 4 aspek utama pemerataan pembangunan, diantaranya :
  1. Pembangunan Ekonomi dan Produktivitas
  2. Pengentasan Kemiskinan dan kebijakan Afirmatif
  3. Menekan ketimpangan antar wilayah
  4. Stabilitas politik dan keamanan keadilan hukum dan pemajuan kebudayaan.

Indonesia terkenal dengan negara kaya karena Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan memiliki lebih dari 17.100 pulau. Selain itu Indonesia memiliki penduduk nomer 4 terbesar di Dunia. Lebih dari 714 suku dan 1.100 bahasa daerah. Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang ke-2 di dunia setelah Kanada dengan total panjang 99.093 Km. Negara dengan kekuatan ekonomi ke 15 di dunia dengan total GDP lebih dari USD 1 Triliun. 

Nah...sayang kan kalau negara Indonesia dengan berbagai kekayaan dan keunikan nya di nodai dengan narkoba.

Sebagai negara terkaya dengan berbagai suku dan budaya, Indonesia mempunyai tantangan dan ancaman. Ancaman yang sangat menakutkan dan merugikan ini adalah serbuan Narkoba (Proxy War). Ancaman ini datang dari internal dan juga eksternal.

Untuk ancaman internal nya adalah, Gerakan Separatisme, maraknya kasus korupsi, konflik komunal/SUARA, dan kesenjangan sosial ekonomi.

Sedangkan ancaman eksternal nya adalah, penetrasi ideologi transnasional, penetrasi budaya asing, keamanan internasional dan perang dagang China-AS.

Narkoba lebih serius dibandingkan korupsi dan terorisme karena merusak otak yang tidak ada jaminan sembuh. Seluruh lapisan masyarakat telah terkontaminasi (pejabat, apparat negara, masyarakat umum). Narkoba telah menyebar keseluruh wilayah pelosok dan menyasar kalangan remaja dan juga anak-anak. Di perkirakan 30 orang meninggal dunia perhari karena narkoba. Banyak ditemukan 71 jenis baru Narkoba (Maret 2018) dan jumlahnya diperkirakan terus meningkat.

Saat ini ancaman narkoba tidak hanya menyerang perkotaan tetapi sudah merambah ke pedesaan. Dibuktikan dengan maraknya kasus narkoba di desa-desa. Temuan lahan pertanian ganja dan sabu-sabu. Narkoba ini beredar melalui penyelundupan melalui jalur laut, sehingga desa-desa yang berada di wilayah pesisir diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam pencegahan masuknya narkoba di Indonesia. 

Oleh sebab itulah diperlukan upaya pembangunan desa bersih dari narkoba dan menempatkan desa sebagai banteng pertahanan pertama dari masuknya narkoba di Indonesia.

img-20181214-wa0052-5c13c5106ddcae4e365b5574.jpg
img-20181214-wa0052-5c13c5106ddcae4e365b5574.jpg
Karena maraknya narkoba di desa-desa ini, maka di resmikanlah Deklarasi dan Gerakan desa bersih narkoba. Deklarasi ini di resmikan pada tanggal 29 November 2018. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan transmigrasi melaksanakan kegiatan simposium desa menjemput asa yang terdiri dari beberapa rangkaian acara. Salah satunya adalah Deklarasi dan Gerakan Desa bebas bersih narkoba.

Kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi saat ini sedang menyusun buku panduan fasilitas desa bersih narkoba (desa bersinar) yang diinisiasi melalui program perlindungan sosial.

Panduan Desa Bersinar Memuat :

  • Potensi desa dan prinsip pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan desa bersih narkoba.
  • Kebijakan dan strategi
  • Upaya-upaya mewujudkan desa bersih narkoba
  • Fasilitasi pengorganisasian desa bersih Narkoba
  • Fasilitasi perencanaan dan penganggaran di desa
  • Monitoring evaluasi dan pelaporan
  • Pembinaan

Optimalisasi Pemanfaatan dana desa untuk desa bersih narkoba dengan mengadakan beberapa kegiatan, diantaranya :

  1. Kegiatan fasilitas dan sosialisasi masif bahaya narkoba kepada masyarakat desa dan membentuk relawan anti narkoba desa
  2. Pembuatan dan pemasangan banner, buku saku, dan lainnya di ruang-ruang publik desa, seperti pos kamling, kantor desa, masjid, lapangan olahraga
  3. Mengembangkan Produk unggulan persewaan (Prukades) misalnya di sektor pertanian untuk mengalihkan masyarakat yang sebelumnya menanam tanaman narkoba ketanaman lainnya.

Semoga apa yang di rencanakan dapat berjalan dengan baik, demi Indonesia bebas Narkoba. Selain pejabat dan negara kita sebagai warga Indonesia harus turut andil dalam program ini. Agar Indonesia bukan menjadi target utama lagi bagi peredaran narkoba.

img-20181214-wa0051-5c13c53c6ddcae4397665fb3.jpg
img-20181214-wa0051-5c13c53c6ddcae4397665fb3.jpg
Masalah narkoba adalah masalah yang berat dan rumit sekali. Kejahatan narkoba sangat kompleks, berbeda dengan kejahatan lainnya, sehingga perlu penanganan khusus dari pemerintah.

Selain itu daya rusak narkoba sangat besar, bahkan melebihi tindak kejahatan terorisme. Kita akan kehilangan kesempatan menjadi Indonesia emas, jika wabah penyalahgunaan narkoba tidak ditekan dan diberantas. Pemerintah dan penegak hukum harus sungguh-sungguh memberantas kejahatan narkoba, tidak bisa setengah-setengah. Selain pemerintah dan juga penegak  hukum, ini menjadi tugas kita semua untuk memberantas peredaran narkoba.

img-20181206-132331-5c13c54f12ae945df408f714.jpg
img-20181206-132331-5c13c54f12ae945df408f714.jpg
Demi Indonesia lebih baik, agar penerus bangsa Indonesia bebas narkoba. Karena penerus bangsa adalah harapan bangsa Indonesia untuk masa depan yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun