Mohon tunggu...
Tinah
Tinah Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Buzzer

Lifestyle Blogger dan Influenceer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Mudasiana] Saya Bangga, Menghabiskan Masa Mudaku dengan Bekerja Membantu Orang Tua

28 Oktober 2015   11:00 Diperbarui: 28 Oktober 2015   11:13 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa muda adalah masa dimana diri mulai mengenal siapa dirinya. Mulai belajar mengerti akan tugas dan kewajibannya. Masa- masa indah...bebas berekspresi dan masa- masa yang tak bisa dilupakan dan takkan terulang kembali.

Oleh karnanya...masa muda ku dahulu kurasakan masih sangat banyak kekurangan. Rasanya ingin kuputar ulang dan mewujudkan semua impianku dahulu. Tapi...sudahlah...saatnya masa- masa muda dilanjutkan oleh penerus-penerusku...anakku, adekku, keponakanku, serta saudara-saudaraku.

Inilah kegiatan masa muda ku dahulu.

Yaa...walaupun kurasakan masih banyak kekurangan dan belum maksimal aku merasa sudah bangga dengan masa-masa mudaku. Masa yang hanya sekali dalam hidup dan tak bisa terulang kembali.

Aku terlahir dari keluarga sederhana. Aku anak ke 6 dari 7 bersaudara. Ayahku bekerja sebagai ABRI sedangkan ibu ku ibu rumah tangga yang luar biasa.

Meski ayahku seorang ABRI tapi karna kita tujuh bersaudara alhasil kehidupan keluarga kami tidak mewah. Tapi sederhana dan penuh cinta.

Dari situlah aku mulai memahami diri dari mana aku berasal. Masa mudaku tidak ku pakai hanya untuk bermain saja. Dari aku duduk di kelas 5 SD aku mampu mencari uang sendiri. Untuk jajan sekolah juga membeli semua keperluan sekolah. Aku biasa disuruh tetangga bantu-bantu pekerjaan rumah, menemani anaknya main ataupun membeli kebutuhan mereka kewarung.

Dari situ aku bangga sudah bisa meringankan beban orang tua. Aku memaklumi biaya hidup yang tidak sedikit dengan anak 7 dan berpenghasilan sebagai pegawai negri membuat orang tuaku amat kualahan. Maka itu aku tak pernah lelah harus membantu orang tua mencari uang sepulang sekolah.

Terus dan terus kulakukan hingga aku besar. Dulu aku pun gemar menulis puisi ataupun cerita mengarang. Tapi sayang...fasilitas dahulu tidak segampang dan secanggih saat ini. Menulis hanya di atas kertas ataupun buku, alhasil kertas dan buku-buku itu tercecer entah kemana. Mungkin kalau dahulu fasilitas ngeblog sudah ada dan lengkap, saat ini tulisanku sudah banyak dan bisa dibukukan, tapi sayang semua fasilitas dahulu memang tak secanggih saat ini, itu membuktikan anak-anak bangsalah yang membuat perubahan ini menjadi lebih modern.

Lulus SMEA pada saat itu aku tak memikirkan untuk kuliah ataupun yang lainnya. Di kepalaku hanya terbersit ingin membantu kedua orang tua ku mencari nafkah. Setidaknya mengurangi beban hidup yang menghimpit kedua orang tuaku. Ya...selepas lulus aku langsung bekerja. Dan Alhamdulillah...berkat do'a kedua orang tuaku, tampa menunggu lama aku diterima bekerja disebuah super market besar di jakarta dan aku bekerja sebagai kasir. Dari penghasilanku tiap bulan aku pergunakan membantu orang tuaku.

 

Mereka tak pernah memikirkan kebutuhan mereka sendiri demi anak-anaknya. Seolah kebutuhan anak-anak jauh lebih penting dibanding kebutuhannya. Maka dari itu aku selalu menyerahkan penghasilanku tiap bulannya untuk orang tuaku. Membeli baju sehari-hari mereka yang sudah mulai lusuh dan jelek. Beruntung aku memiliki orang tua sehebat dan setegar mereka. Mereka lah panutanku selamanya. Dari hasil gajiku dan kakak-kakakku yang lain lah akhirnya orang tuaku bisa merenovasi rumah kami yang sudah mulai rapuh karna sudah tua dan sering terendam banjir. Mengganti perabot rumah yang sudah tak layak pakai dan membelikan pakaian mereka yang mereka tak pernah hiraukan demi mencukupi biaya hidup sehari hari.

Dari latar belakang aku yang serba kekuranganlah aku hidup menjadi pemudi yang tak pernah menyerah. Tak mengenal foya foya ataupun hura-hura. Semua aku isi dengan belajar, bekerja dan berdo'a. Kehidupan takkan berubah jika kita tak mau berusaha. Kita tak kan pernah tau rasanya susahnya mencari uang kalau kita sendiri tak memcobanya.

Aku tak pernah malu masa mudaku tak sekeren teman-teman yang lain. Aku bangga dan semangat walau aku harus  menenteng termos ke bandara halim p.k hanya untuk jualan es, tak pernah lelah saat malam hari harus ikut ibu ku berjualan ditempat yang sama. Menawarkan nasi bungkus ataupun secangkir kopi. Aku tak pernah malu ketika tetangga ibuku ada menyuruh aku untuk membantu mengasuh anaknya.Membantu mencuci pakaiannya ataupun mengasuh anaknya. Yang ada dalam pikiranku saat itu hanya orang tuaku. Mencari uang dan meringankan beban hidup mereka, itu saja.

Asalkan saat aku sekolah dan belajar aku tak pakai untuk bekerja. Bekerja aku lakukan sepulang sekolah sampai sore hari. Karna sore hari aku harus membantu orang tuaku. 

Hari demi hari...bulan demi bulan...dan tahun demi tahun kulakukan tampa mengenal lelah. Hingga aku mampu mendapatkan pekerjaan yang layak. Dari kasir sebuah super market dijakarta aku tak lantas puas begitu saja. Sembari bekerja kucari-cari peluang yang lebih bagus. 10 tahun aku menjadi kasir akhirnya aku mendapatkan tempat bekerja yg lebih bagus. Aku diterima disebuah perusahaan ekspor impor atau forwarder di jakarta. Perusahaan yang menangani jasa barang ke luar negri dalam jumlah banyak. Aku ditempatkan dibagian markting.

Dari situ aku pun tak lantas berpuas diri, menurutku bagian ini sangat sulit karna aku harus mencari customer untuk menggunakan jasa perusahaanku.

Kembali aku harus berjuang mencari posisi yang lain tapi masih dalam pengerjaan jasa yang sama. Akhirnya aku diterima di kantor lain yang lebih bagus dan ditempatkan dibagian Customer Service Manager.

Sungguh anugerah yang sangat luar biasa pada kita yang mau berusaha, bekerja keras dan berdo'a.

Aku pun tak bisa lupa akan hobbi ku yang gemar menulis fiksi dan cerita. Sayang....aku terlambat mengenal dunia blogger. Tapi aku masih bersyukur walau terlambat aku masih diberi kesempatan bergabung di dunia blogger ini. Sampai saat ini aku bergabung aku sudah ikut beberapa acara gerebek kuliner yang nantinya kita mempunyai tugas untuk mereview hasil dari gerebek rumah makan atau festival kuliner dalam bentuk tulisan. Aku senang...karna hobbi ku tersalurkan disini. Dan di masa tuaku pun aku tetap senang berkarya. Dengan ngeblog dan bekerja. Sungguh....aku merasa beruntung karna aku tak merasakan lelah ataupun bosen mencari apa yang aku inginkan dari masih kecil hingga saat ini. Aku beruntung selalu punya semangat untuk bekerja dan berkarya. 

Wahai pemuda pemudi...tunggu apa lagi, janganlah kau hanya berpangku tangan ataupun menghambur-hamburkan uang.   Pergunakan masa mudamu untuk hal-hal yang positif dan berguna. Tunjukkan pada dinia bahwa kalian mampu menjadi pemuda pemudi yang hebat dan berprestasi. Karna bukan saatnya kalian bersantai-santai saja.

 Saranku....jadilah pemuda yang aktif berkreasi, bahu membahu bukan malah adu kekuatan. Kita semua bersaudara, jadi jangan jadikan permusuhan apalagi tawuran. Bersatulah demi Bangsa dan Negara. Ingat pepatah, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Jadikan semangat dan kekuatanmu menggapai cita-citamu. Tak perlu menunggu tua untuk mengejar cita-cita. Sayangi orang tuamu...mereka mengorbankan seluruh jiwa raganya demi anak-anaknya. Mereka tak menghiraukan kebutuhan mereka demi buah hatinya. Maka jadi lah pemuda pemudi yang bisa membanggakan Bangsa, Negara, Orang tua dan Agama. 

Jangan sia-siakan waktu yang membuat kalian akan menyesal.

Hidup pemuda pemudi....kalianlah harapan Bangsa.

"Selamat Hari Sumpah Pemuda"

Rabu 28 Oktober'2015

tinapurbo@gmail.com

Sumber gambar : Ilustrasi

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Mudasiana dan kunjungi akun FB Mudasian

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun