Mereka tak pernah memikirkan kebutuhan mereka sendiri demi anak-anaknya. Seolah kebutuhan anak-anak jauh lebih penting dibanding kebutuhannya. Maka dari itu aku selalu menyerahkan penghasilanku tiap bulannya untuk orang tuaku. Membeli baju sehari-hari mereka yang sudah mulai lusuh dan jelek. Beruntung aku memiliki orang tua sehebat dan setegar mereka. Mereka lah panutanku selamanya. Dari hasil gajiku dan kakak-kakakku yang lain lah akhirnya orang tuaku bisa merenovasi rumah kami yang sudah mulai rapuh karna sudah tua dan sering terendam banjir. Mengganti perabot rumah yang sudah tak layak pakai dan membelikan pakaian mereka yang mereka tak pernah hiraukan demi mencukupi biaya hidup sehari hari.
Dari latar belakang aku yang serba kekuranganlah aku hidup menjadi pemudi yang tak pernah menyerah. Tak mengenal foya foya ataupun hura-hura. Semua aku isi dengan belajar, bekerja dan berdo'a. Kehidupan takkan berubah jika kita tak mau berusaha. Kita tak kan pernah tau rasanya susahnya mencari uang kalau kita sendiri tak memcobanya.
Aku tak pernah malu masa mudaku tak sekeren teman-teman yang lain. Aku bangga dan semangat walau aku harus  menenteng termos ke bandara halim p.k hanya untuk jualan es, tak pernah lelah saat malam hari harus ikut ibu ku berjualan ditempat yang sama. Menawarkan nasi bungkus ataupun secangkir kopi. Aku tak pernah malu ketika tetangga ibuku ada menyuruh aku untuk membantu mengasuh anaknya.Membantu mencuci pakaiannya ataupun mengasuh anaknya. Yang ada dalam pikiranku saat itu hanya orang tuaku. Mencari uang dan meringankan beban hidup mereka, itu saja.
Asalkan saat aku sekolah dan belajar aku tak pakai untuk bekerja. Bekerja aku lakukan sepulang sekolah sampai sore hari. Karna sore hari aku harus membantu orang tuaku.Â
Hari demi hari...bulan demi bulan...dan tahun demi tahun kulakukan tampa mengenal lelah. Hingga aku mampu mendapatkan pekerjaan yang layak. Dari kasir sebuah super market dijakarta aku tak lantas puas begitu saja. Sembari bekerja kucari-cari peluang yang lebih bagus. 10 tahun aku menjadi kasir akhirnya aku mendapatkan tempat bekerja yg lebih bagus. Aku diterima disebuah perusahaan ekspor impor atau forwarder di jakarta. Perusahaan yang menangani jasa barang ke luar negri dalam jumlah banyak. Aku ditempatkan dibagian markting.
Dari situ aku pun tak lantas berpuas diri, menurutku bagian ini sangat sulit karna aku harus mencari customer untuk menggunakan jasa perusahaanku.
Kembali aku harus berjuang mencari posisi yang lain tapi masih dalam pengerjaan jasa yang sama. Akhirnya aku diterima di kantor lain yang lebih bagus dan ditempatkan dibagian Customer Service Manager.
Aku pun tak bisa lupa akan hobbi ku yang gemar menulis fiksi dan cerita. Sayang....aku terlambat mengenal dunia blogger. Tapi aku masih bersyukur walau terlambat aku masih diberi kesempatan bergabung di dunia blogger ini. Sampai saat ini aku bergabung aku sudah ikut beberapa acara gerebek kuliner yang nantinya kita mempunyai tugas untuk mereview hasil dari gerebek rumah makan atau festival kuliner dalam bentuk tulisan. Aku senang...karna hobbi ku tersalurkan disini. Dan di masa tuaku pun aku tetap senang berkarya. Dengan ngeblog dan bekerja. Sungguh....aku merasa beruntung karna aku tak merasakan lelah ataupun bosen mencari apa yang aku inginkan dari masih kecil hingga saat ini. Aku beruntung selalu punya semangat untuk bekerja dan berkarya.Â
 Saranku....jadilah pemuda yang aktif berkreasi, bahu membahu bukan malah adu kekuatan. Kita semua bersaudara, jadi jangan jadikan permusuhan apalagi tawuran. Bersatulah demi Bangsa dan Negara. Ingat pepatah, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Jadikan semangat dan kekuatanmu menggapai cita-citamu. Tak perlu menunggu tua untuk mengejar cita-cita. Sayangi orang tuamu...mereka mengorbankan seluruh jiwa raganya demi anak-anaknya. Mereka tak menghiraukan kebutuhan mereka demi buah hatinya. Maka jadi lah pemuda pemudi yang bisa membanggakan Bangsa, Negara, Orang tua dan Agama.Â