Mohon tunggu...
Tina Maslahat
Tina Maslahat Mohon Tunggu... Guru - Penulis pemula yang terus belajar dan melakukan perbaikan

Saya seorang wanita yang senang menulis. Bagi Saya kejujuran adalah suatu hal yang berharga. Topik tulisan yang saya sukai yaitu tentang pendidikan, keluarga dan filosofi hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Senyap yang Bergetir

26 Juli 2024   17:04 Diperbarui: 26 Juli 2024   17:30 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan.....,
Biarkan aku yang selalu menyaksikan
Kapan dia pergi dan menepi.
Biarkan aku yang selalu siap
Menjadi sandaran deburan ketika dia membuncah dan terpecah.

Tuhan....
Dalam senyap dan semilir angin yang membelai
Tak sepenuhnya kunikmati.
Lambaian daun kelapa yang seakan mengajak berdansa
Sering tak kuhiraukan.
Aku hampa
Aku ingin bicara namun sulit tuk berkata.

Tuhan....
Izin kubertanya kepada-Mu
Apa gerangan terjadi?
Terlihat memang
Dia berlayar tapi tak melawan arus
Namun getir bagiku
Dia lalai dalam waktu menemui-Mu

Tuhan....
Aku lemah, tapi tak mau pasrah
Kuatkan jangkarku
Yang kan bantu dia berdiri tegak lagi dalam haluanmu.
Kokohkan dia dalam memegang pedoman yang berarah kepada-Mu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun