Mohon tunggu...
Tina Lumenta
Tina Lumenta Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja di sebuah lembaga pendidikan.

Pengamat kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Akhir Perjalanan Panjang Los Rojiblancos, Mengangkat Trophy atau Satu Tonjokan di Perut?

17 Mei 2014   19:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:26 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_336587" align="alignleft" width="300" caption="Logo Klub Atletico Madrid "][/caption]

Seperti laiknya sebuah team yang berisikan orang-orang yang memiliki tujuan dan harapan yang sama, klub Atletico Madrid yang - kalau boleh saya katakan - kalah gemerlap dari tetangganya Real Madrid (kalah gemerlap dalam artian tidak membeli pemain sepak bola dengan harga selangit! ) juga memiliki impian dan harapan yang sama dengan klub sepak bola manapun. Menjuarai la liga dan kompetisi Eropa. Ya, mengangkat trophy di akhir musim merupakan pencapaian impian bagi setiap klub yang bertanding di kasta tertinggi. Memenangi sebuah trophy saja, akan mendatangkan kebanggaan dan prestise tersendiri bagi klub sepak bola manapun, selain dari pada itu, sebuah trophy bergengsi diyakini akan menaikkan nilai jual klub yang bersangkutan, para investor dan sponsor tidak akan ragu atau berpikir dua kali untuk menanamkan jutaan dolar untuk klub-klub juara.

Untuk itulah, beberapa klub rela merogoh kocek mereka dalam-dalam demi mendapatkan pemain-pemain bintang yang dipercaya akan membantu team tersebut memenangi setidaknya sebuah gelar di akhir musim. Contohnya, ya itu tadi Real Madrid.

Lalu bagaimana dengan Atletico Madrid sendiri? Team merah putih ini bukanlah tipikal klub kaya-raya seperti tetangganya Los Galacticos, rata-rata skuad mereka musim ini bukanlah pemain-pemain berharga mahal seperti Cristiano Ronaldo atau Garteh Bale, mereka juga -kalau boleh saya katakan lagi- masih kalah pamor jika dibandingkan dengan klub Catalan Barcelona.  Strikernya saja pemain "buangan" Barcelona David Villa yang dibeli dengan harga murah meriah walaupun dengan embel-embel tertentu juga sih! Lalu kiper utama Atleti yang bermain gilang gemilang di semifinal Liga Champions kemarin, Thibaut Courtois, itu kiper boleh minjem dari Chelsea!

Jadi, dengan jumlah total harga 65 juta pounds (bandingkan dengan harga CR7 yang mencapai 80 juta pounds.), maka Atleti harus berjuang extra keras karena tim-tim lawan jelas lebih difavoritkan ketimbang mereka. Faktor pengalaman dalam menghadapi kompetisi ketat saja mereka masih sedikit terseok-seok saat tersisih di copa del rey dan sempat terpeleset saat ditahan imbang Malaga 1-1  di jornada minggu lalu (coba seandainya menang, bisa langsung juara tuh!), akhirnya mereka harus bersaing dengan El Barca sampai menit terakhir!

Nah, ketika berbicara tentang pengalaman menghadapi dua partai final super penting di bulan yang sama, - saya tidak akan meragukan kalau Diego Simeone adalah pelatih yang cerdas- apakah Atleti akan cukup siap menghadapi dua raksasa yang menghadang mereka di akhir perjalanan? Walaupun performa Barcelona sedang naik turun musim ini, namun tim Catalan tetaplah raksasa sepak bola yang sudah lebih kenyang pengalaman dalam menghadapi tekanan juara plus pertandingan terakhir La liga untuk tim merah putih akan berlangsung di Camp Nou, iya kandang Azulgranas yang terkenal 'angker' itu! Biarpun bagi Atleti hasil seri cukup untuk memenangi titel La Liga, tapi anak-anak Los Cules saya yakini akan tampil habis-habisan demi memenangkan musim ini, mereka pastinya tidak mau malu di hadapan pendukung mereka sendiri dan mengulang kesalahan memalukan saat disingkirkan lawan yang sama di perempat final liga Champion yang sudah lewat.

Sama halnya dengan lawan mereka di final yang lebih 'wah' lagi, si tim satu kota Real Madrid yang sedang mengejar La Decima mereka, dari segi pengalaman jujur saja Diego Simeone walaupun sudah pernah mengantarkan timnya menjuarai Liga Europa, masih kalah dari Don Carletto yang sudah pernah mencicipi gelar ini sewaktu masih di A.C Milan, apalagi timnya Don Carletto baru saja menghempaskan sang juara bertahan Bayern Muenchen di semi final dengan menceploskan total lima gol tanpa balas ke gawang tim yang katanya susah kalah itu.

Perjalanan panjang Los Rojiblancos di musim ini akan berakhir di bulan Mei, akhir musim terpenting bagi klub yang masih berjuang memperebutkan supremasi juara.

Akhir yang seperti apakah untuk anak-anak asuh Diego Simeone, mengangkat trophy atau satu tonjokan di perut?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun