Mohon tunggu...
Tinae Siringoringo
Tinae Siringoringo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa teknik punya hobi jalan-jalan dan mengunjungi tempat-tempat yang baru...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pantai Oeseli, Pantai Pertama ku di Pulau Rote

19 Desember 2012   11:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:22 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah pengalamIni adalah pengalaman pertama saya ke pulau Rote. Pulau bagian selatan dari wilayah Indonesia. Saya masih ingat waktu saya duduk di sekolah dasar pada saat pelajaran kesenian, tentang alat musik daerah. Dan alat musik sasando berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Saat ini kedua kaki saya sedang berpijak di pulau Rote.an saya ke pulau Rote. Pulau bagian selatan dari wilayah Indonesia. Berkat kesal gagal seminar KP (kerja praktek) di pagi tanggal 17 november 2012, jam 07.00 WITA saya langsung menuju pelabuhan Tenau setelah membaca pesan singkat “Seminar dibatalkan”. Dari pelabuhan ini saya membeli tiket kapal cepat dengan harga Rp 120.000,- sedangkan kalau saya naik kapal lambat dari pelabuhan bolok, mungkin saya hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 80.000,- sampai Rp 90.000,-. Namun karena kekesalan dan ingin segera ke pulau Rote menyusul teman-teman saya yang sudah duluan kesana, saya rela merogoh kantong celana saya untuk ke bagian selatan Indonesia.

2,5 jam perjalan saya manfaatkan dengan tidur sejenak. Seharunya dengan kapal cepat 1 jam saja sudah sampai. Tapi satu mesin kapal ini rusak, yah perjalanan pun sedikit lama.

Akhirnya saya sampai juga di kota Rote. Tidak jauh beda dengan kota Kupang, panas dan gersang masih saya temui. Dan uniknya dari pulau Rote ini tidak ada pombensin, hanya bensin eceran dibotol-botol mereja jual. (saya tahu karena angkotnya sempet isi bensin).

Dari pelabuhan, saya naik angkot yang sudah di pesan Oom Mesakh ke rumah Raja Ti’I di daerah Oebafok saya harus membayar Rp 20.000,- padahal ongkos sampai kesitu biasanya hanya Rp 5.000,- (teman-teman harus benar-benar mencari informasi untuk ongkos kalau berencana ke tempat ini). Di rumah Raja Ti'i inilah teman-teman dan saya menginap.

[caption id="attachment_215419" align="aligncenter" width="600" caption="Bagian depan rumah Raja Ti"][/caption] [caption id="attachment_215420" align="aligncenter" width="600" caption="Bagian dalam rumah Raja Ti"]

1355916102151686568
1355916102151686568
[/caption] Belum ada 5 menit saya tiba di rumah Raja Ti’i, kak Anet dan yang lain sudah mengajak saya menuju pantai Nembrala yang sangat terkenal sampai di luar negri. :) di hari pertama saya ke pulau Rote. Kondisi jalan menuju kesana masih dikatakan bagus, walau ada jalan yang  masih rusak. [caption id="attachment_215421" align="aligncenter" width="300" caption="Kondisi jalan di Rote"]
13559161621751094414
13559161621751094414
[/caption] Dalam perjalanan kami melewati daerah Oeseli dan ternyata kami disambut pemandangan indah disepanjang jalan. Pantai yang bersih dan cantik menggerakan kami untuk berhenti dan menikmatinya. Kurang lebih 10 menit kami singgag di pantai ini.  Dan pantai ini adalah pantai pertama yang ku kunjuni di pulau Rote. [caption id="attachment_215422" align="aligncenter" width="600" caption="Pantai Oeseli"]
1355916274666926234
1355916274666926234
[/caption]
1355916342717063355
1355916342717063355
13559163811321021210
13559163811321021210
[caption id="attachment_215425" align="aligncenter" width="600" caption="Pulau berpasir"]
135591643953752506
135591643953752506
[/caption] [caption id="attachment_215426" align="aligncenter" width="600" caption="Seperti pintu gerbang ke pulau karang"]
1355916542178919099
1355916542178919099
[/caption] Seperti ada pulau kecil di depan kami, sayangnya ada pembatas, air di pantai ini penghalang untuk menyebrang kesana. Sepertinya kalau air laut sedang surut, kayaknya bisa untuk menyebrang sampai sana karena sudah tidak ada air. [caption id="attachment_215427" align="aligncenter" width="600" caption="Cara kami menikmati cantiknya pantai Oeseli"]
1355916662430898838
1355916662430898838
[/caption]
13559167031974372744
13559167031974372744
[caption id="attachment_215429" align="aligncenter" width="600" caption="Personil trip pantai Oeseli"]
13559167441037442319
13559167441037442319
[/caption] Sungguh cantik. Walau matahari tepat membakar kami dari atas kepala, tidak mengurangi rasa bahagia kami untuk menikmati dan mengabadikan pantai Oeseli yang cantik. Walau pun pantai ini hanya sebagai pantai persinggahan karena berada tepat di pinggir jalan umum. Yang paling menjadi perhatian kami adalah, pulau karang yang berbentuk mulut buaya.
13559168211332845821
13559168211332845821
[caption id="attachment_215431" align="aligncenter" width="600" caption="Pulau karang seperti mulut buaya"]
13559168721304772920
13559168721304772920
[/caption] Sudah saatnya kami melanjutkan perjalanan kami dengan suguhan pemandangan yang indah disepanjang jalan.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun