Planner person atau orang yang terencana bisa diartikan orang yang suka mengatur segala sesuatu hal-hal yang akan dilakukan secara teratur dan rinci. Menyusun to do list pekerjaan, meal plan, travel planner, rencana keuangan jangka panjang, rencana studi, itu adalah contoh-contoh perencanaan yang biasa dilakukan orang dengan tipe personality ini. Berorientasi pada masa depan dan lebih bersikap hati-hati oleh karena itu biasanya seseorang terbiasa menyusun strategi yang baik.Â
Lalu apa kebalikan dari kepribadian perencana?Â
Spontaneous person atau orang yang spontan bisa diartikan orang yang tidak menjadwalkan mengenai rencana yang akan dilakukan dan bertindak mengikuti apa yang terjadi pada saat itu. Karena tidak ada rencana tertentu, orang dengan tipe ini jadi lebih terbuka jika ada kondisi di luar dugaan dan terbiasa eksplorasi hal-hal baru.Â
Setelah mengetahui 2 tipe kepribadian tersebut, kamu cenderung tipe yang mana?Â
Manakah Personality yang Lebih Baik?
Perencana melatih seseorang memiliki manajemen yang baik, secara tidak langsung akan memotivasi lebih produktif karena sudah terjadwal kapan harus melakukan ini, kapan harus melanjutkan aktivitas yang lain. Planning yang baik bisa juga menimalisir adanya resiko yang menghambat tujuan. Bahkan dalam konteks liburan, jika disiapkan planning tempat tujuan, daftar barang yang dibawa, estimasi biaya pasti liburan akan mudah dan menyenangkan. Contoh lain ketika seseorang bekerja dengan job desk yang banyak, lalu membuat to do list pasti akan meminimalisir adanya pekerjaan yang tertinggal.
Menjadi planner person bukan berarti selalu memaksakan kehendak pada orang lain mengikuti standar yang kita buat. Karena pada dasarnya setiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai hal-hal yang akan dilakukan. Jika memang ingin memberikan jadwal perencanaan pada orang lain, pastikan sudah dikomunikasikan dengan orang tersebut.
Kepribadian spontan tidak membuat perencanaan, tanpa adanya perencanaan membuat seseorang menjadi lebih fleksibel, critical thinking lebih terasah bahkan memancing sisi kreativitas. Contoh saja seorang penyanyi ketika dihadapkan pada gangguan teknis sound system, bagaimana cara agar suasana masih tetap kondusif dan penonton tetap stay? Hal ini membutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif dalam berbagai kondisi.
Meskipun cenderung fleksibel, orang yang spontan sangat berisiko jika dihadapkan pada kegiatan berisiko tinggi. Kegiatan hiking di alam jika tidak ada perencanaan bisa berakibat fatal pada keselamatan, investasi perusahaan tanpa strategi bisa menyebabkan kerugian dan masih banyak lagi.
Dapat disimpulkan kepribadian perencana atau spontan sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan, planner person tidak selalu lebih baik dari spontaneous person dan juga berlaku sebaliknya. Semuanya tergantung pada pribadi masing-masing serta aktivitas yang sedang dihadapi. Jika seseorang bisa mengkombinasikan kedua kepribadian sesuai kondisi tentu ini menjadi hal yang baik, atau bisa juga menggabungkan beberapa orang dengan kepribadian berbeda menjadi satu tim agar bisa saling melengkapi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H