Mohon tunggu...
Timtim Files
Timtim Files Mohon Tunggu... Guru - Fokus Timtim "Si Anak Emas" Orde Baru

Timtim Files adalah WNI yang sedang belajar dan berbagi kisah sejarah dan masa lalu Timor Timur (Timor Leste)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhir Hayat Komandan Mahidi/Milisi Pro-Indonesia (1 Tahun RIP Cancio)

5 Maret 2023   23:37 Diperbarui: 6 Maret 2023   14:03 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cancio adalah bung yang saya kenal secara singkat dan melekat. Di akhir tahun 2021, saya sudah mulai melakukan kontak komunikasi dengan beliau melalui jalur WA (whatsapp). Di awal pembicaraan, Beliau menceritakan dirinya secara singkat sekali.

Nama lengkapnya ialah Cancio Lopes de Carvalho, mantan komandan Mahidi (Hidup Mati dengan Indonesia). Mahidi adalah kelompok milisi Pro-Integrasi yang membawahi wilayah 4 kabupaten, yaitu Ainaro, Manufahi, Aileu dan Kovalima.

Di setiap obrolan kisah yang diceritakan bagaimana posisi beliau dan rekan-rekannya yang disebut sebagai pejuang yang setia dengan Indonesia sejak dulu. Beliau seakan menekankan bahwa mereka yang ex-Timtim adalah mereka yang tetap bersama dengan Indonesia tanpa membelot ditengah jalan atau diawal jalan. Mereka sejak dulu hingga kini tetap NKRI.

Obrolan masih tetap disekitar sejarah sejak 1974-1999. Hasilnya, obrolah berlangsung cair layaknya sebuah bentuk pertemanan yang sudah lama terjalin. Bagi saya ini luar biasa !.

Tak kalah hebatnya, semua pertanyaan yang saya ajukan dijawab dengan lugas dan tuntas. Rasa yang dapat saya ingat selalu begitu kental dengan suasan kejiwaan yang amat mencintai Indonesia. Beliau berkisah tentang orang tua dan dia sendiri dalam memperjuangkan juga mempertahankan apa yang diyakini, yaitu integrasi. Ya, pandangannya begitu kuat dan tak susut dimakan waktu!.

cddf5c48-9da8-42b9-879a-60966fa1781b-6404c73760e28e524b0452b2.jpg
cddf5c48-9da8-42b9-879a-60966fa1781b-6404c73760e28e524b0452b2.jpg
Dalam obrolan WA ini, akhirnya kami bersepakat untuk berjumpa di Jakarta. Saat itu, beliau masih di Manado, dan akan bertemu saya dengan membawa Pak Lafaek (si Buaya). Namun, rencana ini tidak pernah menjadi kenyataan karena 5 Maret 2022, setahun lalu, Cancio dipanggil Tuhan-nya.

Saya mengenang beliau sebagai berikut:

......rangkaian kata yang dikirimkan via WA, menyiratkan Bung Cancio adalah sosok pejuang yang tegug terhadap pendirian, kokoh kepada prinsip !. Beliau adalah pejuang integrasi sejati dengan rekam jejak yang bersih. Jaman dan kepentingan tidak mampu menggerus jiwanya yang selalu cinta NKRI !.

Terima kasih Bung Cancio atas kisah-kisah yang dituturkan kepada saya. Ya, cinta itu memang tanpa syarat, seperti bung cinta dengan NKRI. 

Catatan:

Foto diatas adalah kiriman Cancio tahun 2022 via WA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun