Mohon tunggu...
SGI Sambas KalBar
SGI Sambas KalBar Mohon Tunggu... -

Akun ini dikelola oleh lima orang, Syaiful Hadi, Irhamni Rahman, Junita, Gusti Rahayu, dan Jamil Abdullah.. Anggota SGI yang mengabdi di Sambas, Kalimantan Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Tanpa RPP? Ke Laut Aja!!

10 September 2012   04:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:41 3753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Rencana adalah sebuah hal yang harus ada di setiap kehidupan kita. Tak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika kita hidup tanpa rencana yang jelas. Contoh kecil saja, ketika anda pagi ini keluar rumah dan tidak ada rencana hendak kemana dan dan akan melakukan apa, maka bisa dipastikan anda hanya akan seperti orang linglung yang tak tahu harus ngapain.

Sayangnya, tidak semua orang memiliki rencana, memilih hidup apa adanya, pasrah. Bahkan jika ada yang bertanya "Terus rencana ke depannya gimana? Masih mau bekerja atau berwira usaha?" tak sedikit yang akan menjawab, "Saya mah ikut kemana air mengalir aja deh Syaiha..". Ikut kemana air mengalir? Yakin? Beruntung sih kalau air mengalirnya ke tempat yang baik. Tapi bukankah selama ini air mengalir itu ke bawah, ke tempat yang lebih rendah, atau bahkan ke comberan? Sekarang masih yakin mau ikut kemana pun air mengalir?

Hanya sebagian kecil manusia yang merencanakan hidupnya dengan sangat baik. Merencanakan dan menuliskan. Mengapa harus ditulis, karena otak manusia ini mudah lupa, maka dituliskan agar kita selalu ingat rencana kehidupan kita. Semakin baik kita merencanakan, maka semakin besar peluang keberhasilannya.

Begitupun dengan mengajar di kelas. Setiap hari, guru harus mempunyai rencana yang baik dan harus dituliskan! Perencanaan mengajar yang harus disiapkan ini biasa disebut dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berikut beberapa komponen yang biasanya ada di RPP.

Identitas sekolah. Biasanya berisi Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas dan Semester, dan Alokasi waktu. Bisa juga ditambahkan sesuai keinginan, semakin lengkap identitas sekolahnya maka semakin baik. Misal ditambahkan alamat sekolah, nomor telepon, dan lain-lain.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK/KD). Untuk mengisi ini bisa menggunakan silabus sekolah. Di silabus biasanya SK/ KD setiap mata pelajaran sudah ada dan lengkap.

Tujuan Pembelajaran. Tujuan adalah hal yang guru inginkan tercapai saat pembelajaran selesai. Tujuan pembelajaran harus serealistik mungkin. Tujuan ditetapkan sesuai kemampuan siswa. Jika kemampuan siswa seadanya, maka jangan menetapkan tujuan terlalu tinggi. Kasihan siswanya bu guru!

Indikator Keberhasilan. Indikator harus bisa diukur agar setiap guru bisa mengevaluasi pembelajaran yang baru saja diselesaikannya. Semakin banyak indikator yang tercapai maka semakin baik. Namun jika indikator yang tercapai hanya sedikit, maka guru harus mengevaluasi dimana letak salahnya dan harus memperbaiki cara mengajarnya di pertemuan berikutnya.

Model dan Metode Pembelajaran. Model yang biasa digunakan saat ini adalah Cooperative Learning. Model ini melibatkan siswa lebih banyak dalam pembelajaran, mereka lebih aktif sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja. Sedangkan metode bisa kita pilih dari berbagai macam metode yang ada, seperti bermain, membaca mandiri, berdiskusi, snow ball, talking stick, dan lain-lain.

Nilai-nilai Karakter. Saat ini RPP pendidikan kita adalah RPP berkarakter. Mungkin maksud pemerintah adalah agar siswa-siswa Indonesia memiliki karakter yang baik dan ketika mereka nanti menjadi pejabat, mereka tidak akan korupsi. Sayangnya, pemerintah tidak menanamkan karakter itu ke gurunya. Hasilnya ya sama saja. Bagaimana mungkin siswa akan jujur jika guru yang mendidiknya selama ini justru memberikan bocoran Ujian Akhir Nasional? Bagaiaman mungkin siswa akan amanah jika gurunya justru jarang masuk ke kelas, tidak amanah!

Langkah-langkah Pembelajaran. Dalam sebuah pembelajaran yang baik, harus ada tiga tahapan yang dilalui, Kegiatan Awal, Kegiatan Inti, dan Kegiatan Akhir. Setiap tahapan harus ditentukan alokasi waktunya sesuai jam pelajaran hari itu. Kegiatan Awal biasanya berisi apersepsi, mengulang kembali pelajaran sebelumnya, memotivasi siswa, bermain, dan sebaiknya semua kegiatan awal ini bisa dihubungkan ke pelajaran yang akan diajarkan. Kegiatan Inti adalah kegiatan utama yang ingin dilaksanakan untuk menyampaikan materi ke siswa. Sedangkan Kegiatan Akhir berisi tentang penguatan, refleksi, menyimpulkan, dan memberikan informasi materi pertemuan berikutnya.

Tugas dan Evaluasi. Setelah menyampaikan materi sesuai RPP, maka siswa biasanya diberi tugas atau latihan untuk mengukur kemampuan mereka setelah mengikuti pelajaran. Tugas dan evaluasi ini harus dilampirkan di setiap RPP.

Sumber dan Media Pembelajaran. Semakin banyak sumber yang digunakan maka pembelajaran akan menjadi semakin kaya. Sumber bisa dari mana saja, termasuk dari internet yang sudah bisa diakses dengan mudah. Sedangkan media pembelajaran adalah semua yang guru gunakan untuk pembelajaran hari itu, misal alat peraga.

RPP dengan segala isinya ini harus ada setiap kali guru akan mengajar. Bisa dibayangkan bukan bagaimana sibuknya seorang guru menyiapkan sebuah pembelajaran? Jadi jangan bilang bahwa menjadi guru itu mudah. Bisa saja sih menjadi mudah jika si guru tidak amanah, mengajar seadanya dan semaunya.

Lalu, jika RPP ini dibuat sebaik mungkin, maka bisa dipastikan sebuah pembelajaran di kelas akan sangat powerful. Sayang guru Indonesia, tidak semua melaksanakannya dengan baik. Bahkan bisa saya pastikan, yang membuat RPP setiap akan mengajar jauh lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan yang tidak membuat RPP. Hasilnya? Ya seperti sekarang, pendidikan kita jauh tertinggal dari Negara lain, bukan? Bukan generasi kita yang bodoh, tapi gurunya yang tak mengajar dengan baik!

Keadaan lain saya jumpai di lapangan, banyak guru-guru yang membayar sekian juta untuk membeli RPP. Aneh bukan? Masa kita yang akan mengajar tapi menggunakan rencana yang kita beli dari orang lain.

Ah, benarlah kata Irhamni Rahman, "RPP adalah jantung dalam sebuah pembelajaran di kelas!". Maka, jika anda seorang guru dan masih tidak membuat RPP? Lebih baik ke laut aja deh..

Salam Ukhuwah, SYAIFUL HADI (SYAIHA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun