Mohon tunggu...
SGI Sambas KalBar
SGI Sambas KalBar Mohon Tunggu... -

Akun ini dikelola oleh lima orang, Syaiful Hadi, Irhamni Rahman, Junita, Gusti Rahayu, dan Jamil Abdullah.. Anggota SGI yang mengabdi di Sambas, Kalimantan Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjemput Motivasi

12 Agustus 2012   02:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:54 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Gusti Rahayu, Sekarang mengabdi di Sendoyan, Kec. Sejangkung, Kab. Sambas, Kalimantan Barat.

Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu
(Marcus Aurelius).

Sebuah kata-kata motivasi yang harus kita cermati. Batu karang yang senantiasa teguh berada di tempat yang harusnya dia tempati. Dia tidak pernah goyah akan terpaan ombak, badai yang menghantamnya. Sama halnya yang kita alami sekarang. Begitu banyak rintangan, hambatan, dan tantangan yang senantiasa datang silih berganti. Terkadang hati ini jenuh, bosan dengan aktivitas yang itu-itu saja. Motivasi untuk lebih baik sangatlah berperan penting dalam setiap kegiatan.

Seperti pada sebuah kutipan dari buku nya Hellen Ward, dalam buku tersebut terdapat satu kalimat yang menggetarkan jiwa raga, seluruh atom pembentuk tubuhpun menyampaikan pesannya. Dimana kutipan tersebut berbunyi. “ Seseorang tidak bisa langsung memberi motivasi kepada orang lain, motivasi datang dari diri sendiri (Biehler dan Snowman, 2000;122).

Ya, motivasi itu haruslah dijemput, dirasakan sendiri, dan dilakukan sendiri. Walaupun begitu banyaknya dorongan, semangat dari luar, jika hati kita tak tergerak itu akan percuma saja. Motivasi sangat berkaitan dengan mimpi. Jika anda dapat memimpikan sesuatu, anda akan dapat melakukannya. Maka tidaklah salah ketika sesorang memimpikan pergi ke bulan, kaya raya, punya keluarga bahagia. Karena apa, mereka mempunyai motivasi untuk mewujudkannya. Pernah suatu hari ketika ada suatu pelatihan, Seorang dosen berkata. “jika kita mempunyai motivasi, kita akan bisa melakukan sesuatu”. Yang penting ada kemauan maka kita akan mendapatkan semuanya. Begitu juga celetukan dari seorang senior waktu di kampus dulu “Eh di dunia ini, ga ada yang nggak bisa, yang ada hanya nggak mau”.

Hal-hal yang dianggap tidak bisa oleh naluri kita, padahal kita belum melakukannya seolah menjadi doktrin dalam pikiran kita. Ibarat kata pepatah orang Padang, “alun pai lai, lahpulang baliak”(belum pergi udah mau pulang aja). Padahal kita belum melakukan usaha apapun untuk melakukan hal tersebut. Ternyata apa yang kita pikirkan itu sangat berpengaruh dengan apa yang kita lakukan. Maka hati-hati dengan pikiran kita, pikiran akan berpengaruh pada tindakan, tindakan akan berpengaruh pada kebiasaan, kebiasaan berpengaruh pada karakter. Maka apabila karakter sudah terbentuk, mental yang ada pada otak kita akan terkungkung, seolah-olah kita terpenjara dengan apa yang belum tentu terjadi pada diri kita.

Oleh karena itu, marilah kita berjuang dalam pendidikan ini, sebab aksi yang besar akan menghasilkan hasil yang besar. Sebuah kerikil, hanya akan membuat bayangan kerikil dan tidak akan pernah menghasilkan bayangan gunung. Kita akan dihargai, apabila kita menghargai diri kita sendiri. Kita akan dihargai bukan dari berapa banyak ilmu yang telah kita pelajari, namun akan dihargai dari berapa banyak perbuatan yang kita lakukan.

Maka mulailah dari diri sendiri, mulailah hari ini dan dari hal-hal yang kecil…

Bogor, 26 Februari 2012. 15.42 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun