Mohon tunggu...
Tim Pengabdian Masyarakat SRL
Tim Pengabdian Masyarakat SRL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang

Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim Pengmas Biologi UM Latih Pembuatan Aged Garlic dari Bawang Putih Tunggal untuk Mencegah Hipertensi dan Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

20 Agustus 2024   11:18 Diperbarui: 20 Agustus 2024   11:24 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jatimulyo, Lowokwaru, Malang -- Tim pengabdian masyarakat (pengmas) Departemen Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang (UM) yang diketuai oleh Prof. Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si. melaksanakan pengabdian dengan judul "Pemberdayaan Kelompok PKK RW 6 Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru Malang dengan Pelatihan Pembuatan Aged Garlic (Bawang Fermentasi) sebagai Upaya untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Melalui Pencegahan Penyakit Tekanan Darah Tinggi dan Perekonomian Masyarakat" pada Minggu (07/07/2024)

"Tim pengabdian masyarakat ini melibatkan dosen, mahasiswa, dan alumni," ungkap ketua Tim Pengmas. Pelatihan ini dirancang sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mendorong perekonomian lokal. Ketua tim pengmas, Prof. Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si., memberikan presentasi ini secara langsung. Untuk membantu peserta pelatihan, selain melakukan demonstrasi pembuatan Aged Garlic, tim pengmas juga telah membuat leaflet yang berisi informasi tentang cara membuat Aged Garlic yang dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk potensi dalam pencegahan tekanan darah tinggi.

Penyampaian materi aged garlic oleh Prof. Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si. (Dokpri)
Penyampaian materi aged garlic oleh Prof. Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si. (Dokpri)

Pelatihan ini menghadirkan berbagai manfaat. Peserta diajarkan cara melakukan fermentasi bawang putih yang tidak hanya meningkatkan nilai gizi tetapi juga memperpanjang umur simpan produk. Aged garlic yang dihasilkan dipercaya dapat membantu mengatur tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Dengan mengadopsi metode ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh manfaat kesehatan yang signifikan dan mengurangi ketergantungan pada obat-obatan konvensional.

Produk aged garlic yang telah dikemas oleh Tim Pengmas Biologi UM (Dokpri)
Produk aged garlic yang telah dikemas oleh Tim Pengmas Biologi UM (Dokpri)

Agung Witjoro, S.Pd., M.Kes., Dosen Biologi UM sekaligus anggota tim pengmas menyampaikan bahwa "Selain aspek kesehatan, pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkuat perekonomian lokal. Dengan menguasai teknik pembuatan aged garlic, peserta dapat memproduksi dan memasarkan produk ini di pasar lokal, membuka peluang usaha baru, dan meningkatkan pendapatan keluarga. Program ini juga memberikan pelatihan tentang strategi pemasaran dan pengelolaan usaha kecil, yang penting untuk keberhasilan ekonomi jangka panjang."

Penyampaian materi potensi aged garlic untuk dijadikan peluang usaha rumahan oleh Agung Witjoro, S.Pd., M.Kes. (Dokpri)
Penyampaian materi potensi aged garlic untuk dijadikan peluang usaha rumahan oleh Agung Witjoro, S.Pd., M.Kes. (Dokpri)
"Melalui pelatihan ini, diharapkan dapat menciptakan model pemberdayaan yang dapat diadaptasi oleh wilayah lain, serta memotivasi masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga kesehatan dan memajukan ekonomi warga" tutup Prof. Sri Rahayu selaku ketua tim pengmas. Dengan semangat gotong royong dan dukungan yang kuat, PKK RW 6 Kelurahan Jatimulyo berkomitmen untuk terus melaksanakan inisiatif yang bermanfaat bagi masyarakat, dan berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh keberhasilan pemberdayaan komunitas di tingkat lokal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun