Mohon tunggu...
Timothy W Pawiro
Timothy W Pawiro Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Lifestyle blogger

Lifestyle blogger yang suka dengan kategori : travel, makanan, finance, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melangkah ke Depan dengan Digital Banking

30 November 2017   23:48 Diperbarui: 1 Desember 2017   09:30 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Daniel Mananta yang mewakili segmen UKM di website Danamon

Seperti yang kita ketahui, teknologi digital sudah mendisrupsi dunia keuangan dan bisa kita lihat dengan hadirnya banyak pendatang di area financial technology (atau disingkat fintech). Mau tidak mau, bank pun juga harus mulai mengadopsi teknologi digital di segala layanannya. Alasan utama tentunya untuk meningkatkan layanan kepada para nasabahnya, tapi tentunya alasan lainnya adalah agar tidak ketinggalan dengan para pesaing lainnya.

Jejak bank di ranah digital

Mengenal bank melalui website resminya

Sebenarnya dunia perbankan sudah masuk ke dunia digital sejak lama, tapi lebih berupa website resmi yang lebih seperti pengenalan bank ke publik saja. Namun demikian, tentunya sebuah website resmi harus memiliki tampilan yang baik dan informatif karena website resmi merupakan salah satu hal yang dicari oleh orang ketika mencari informasi tentang bank tersebut. Jadi karena harus informatif, pastinya website tersebut haruslah di-update setiap saat, sehingga informasi yang ditampilkan tidak basi dan menyesatkan.

Salah satu website resmi bank yang bisa diambil sebagai contoh adalah website Bank Danamon (selanjutnya disebut dengan 'Danamon' saja) yang bisa diakses di www.danamon.co.id. Tampilan website resmi Danamon yang sekarang bisa dibilang sudah lebih 'muda', apalagi memang Danamon juga mulai menyasar generasi milenial. Tampilan muda ini sebenarnya juga bisa dilihat dari logonya yang hanya menampilkan inisial huruf 'D' yang tampak lebih fluid. Selain itu, kenapa saya bisa bilang lebih 'muda', karena pada foto-foto di halaman awal dari website resmi Danamon, banyak menampilkan sosok muda yang dinamis di fotonya. Contohnya saja sosok Daniel Mananta yang dulu berprofesi sebagai DJ, dan kemudian menjadi seorang entrepreneur. Sosok Daniel pun didapuk untuk mewakili para pengusaha UKM.

Selain Daniel yang mewakili pengusaha UKM, ada lagi beberapa sosok yang mewakili bidang lainnya. Nanti dari sini, kita akan dihubungkan dengan produk-produk dari Danamon. Misalnya untuk pengusaha UKM, produk yang dihubungkan adalah Danamon Solusi UKM, yang merupakan produk kredit usaha untuk investasi ruko, usaha, atau modal kerja.

Tampilan website resmi Danamon
Tampilan website resmi Danamon
Segmen lainnya yang bisa dilihat dari website Danamon ini adalah dari segmen first jobber alias yang baru memulai kerja, yang kemudian dihubungkan dengan produk Danamon Lebih yang bebas biaya admin dan biaya transaksi transfer yang lebih murah. Selain itu, ada segmen keluarga yang dihubungkan dengan produk tabungan berjangka, dengan nama Tabungan Cita2Ku. Terakhir, ada juga produk bagi orang-orang yang sudah mulai merencanakan hari tuanya dengan memulai kredit rumah melalui Danamon KPR.

Tentunya kalau kita ingin melihat produk dan jasa dari Danamon selengkapnya, kita bisa langsung menjelajah menu paling atas yang terdiri dari menu Personal, Bisnis, E-Banking, Karir, dan Tentang Danamon. Nanti contohnya dari menu Personal, akan muncul sub-menu ke beberapa produk atau jasa dari Danamon yang memang dikhususkan untuk segmen Personal alias nasabah perorangan.

Menu produk dan jasa dari Danamon
Menu produk dan jasa dari Danamon
Tentunya masih banyak menu dan informasi yang bisa dikulik dari website resmi Danamon ini, seperti misalnya informasi mengenai lokasi cabang terdekat, bagaimana cara mengontak customer service, informasi kurs, dan tentunya akses menuju layanan online banking, Danamononline.com.

Aplikasi mobile banking yang memudahkan

Selain fasilitas internet banking yang sudah umum dimiliki sebuah bank untuk layanan tambahan kepada nasabahnya, tampaknya fasilitas mobile banking pun sudah wajib dimiliki oleh bank tersebut.Kita pasti sudah tau alasannya, yaitu karena mobile penetration di Indonesia bisa dibilang cukup tinggi. Coba perhatikan saja, terkadang ada satu orang yang bisa membawa 2 smartphone sekaligus.

Selain itu, smartphone sekarang bisa dibilang sudah menjadi kebutuhan yang penting, karena melalui smartphone, si pengguna bisa melakukan banyak hal selain SMS dan telepon, ya, mulai dari mengakses email, melakukan pekerjaan sederhana, meng-edit gambar, dan bahkan melakukan beragam transaksi. Transaksi yang dilakukan si pengguna dengan menggunakan smartphone-nya ini menggunakan aplikasi mobile. Dan salah satu pemain dari aplikasi mobile ini berasal dari perusahaan-perusahaan teknologi, termasuk salah satunya perusahaan fintech.

Seperti yang saya bicarakan di awal, agar dunia perbankan tidak tertinggal dengan perusahaan fintech, makanya dunia perbankan, termasuk salah satunya Danamon, berangsur-angsur membuat aplikasi mobile banking, yang merupakan versi mini atau versi mobile dari fasilitas online / internet banking yang biasanya diakses dengan menggunakan laptop atau komputer. Danamon-pun sekarang juga sudah memiliki dua aplikasi mobile banking, satu untuk nasabah personal, atau disebut juga D-Mobile, dan juga aplikasi mobile banking untuk wirausaha, dengan nama DCash Connect. Aplikasi mobile banking Danamon sudah tersedia di Apple Store dan Android Google Play.

Tampilan mobile banking dari D-Mobile
Tampilan mobile banking dari D-Mobile
Hadirnya aplikasi mobile banking, sangatlah memudahkan para nasabah bank dalam bertransaksi, karena mereka tidak perlu repot-repot menyalakan laptop hanya untuk melakukan transaksi online. Jenis transaksi yang bisa dilakukan pun sudah menyerupai online banking. Kalau kita melihat contoh dari D-Mobile, transaksi yang bisa kita lakukan melalui mobile banking-nya, seperti cek saldo, transfer dana, transaksi pembelian pulsa, tiket, paket data, dan sebagainya. Melalui mobile banking, para nasabahnya juga bisa melakukan berbagai pembayaran, seperti pembayaran kartu kredit, tagihan televisi berbayar, dan lainnya. Bisa dilihat 'kan dari ragam transaksi yang bisa dilakukan, tinggal ambil smartphone, klik aplikasi mobile banking, dan kita bisa mengakses rekening kita. Semudah itu.

Lebih dekat dengan nasabah melalui media sosial

Kita pastinya sudah akrab dengan yang media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan masih banyak lagi. Contohnya saya, sepertinya lebih sering membuka Facebook dan Instagram, ketimbang aplikasi lainnya. Bahkan terkadang, saya secara tidak sadar suka menghabiskan banyak waktu melihat-lihat di media sosial. Makanya sangatlah penting bagi sebuah brand untuk hadir juga di media sosial.

Ada manfaatnya kok kalau sebuah brand, seperti Danamon, hadir di media sosial. Selain tentunya untuk membagikan informasi tentang produk atau promo yang akan berlangsung, sebenarnya dengan kehadiran media sosial, nasabah bisa langsung mengontak brand. Ini tentu cara yang lebih mudah, ketimbang nasabah harus mencari-cari nomor telepon customer service karena lupa. Oleh karena itu, ada brand yang juga memiliki akun media sosial khusus yang berfungsi sebagai customer service. Sebagai contoh Danamon yang sudah memiliki dua akun Twitter, @danamon dan @hellodanamon. Sudah bisa ditebak kalau akun @hellodanamon dikhususkan untuk layanan customer service. Jadi nanti orang tinggal mention akun @hellodanamon dan menanyakan masalahnya, atau bisa langsung mengirim DM atau Direct Message. Lagian kalau mengontak via Twitter, tentunya tidak memakan pulsa, ya.

Akun @hellodanamon yang merupakan channel Customer Service Danamon di Twitter
Akun @hellodanamon yang merupakan channel Customer Service Danamon di Twitter
Kalau bicara mengenai akun resmi media sosial dari sebuah bank, seperti contohnya @danamon, ada banyak hal juga yang harus diperhatikan karena ini merupakan 'wajah' dari bank tersebut di media sosial. Hal-hal yang bisa diperhatikan contohnya bagaimana gaya berbicara akun tersebut yang terlihat dari rangkaian dan pilihan kata-katanya, lalu bagaimana cara merespon orang yang mention akun tersebut, dan konten apa saja yang dibagikan setiap harinya. Tentunya akan membosankan kalau akun sebuah brand isinya promosi melulu ya, makanya haruslah diselingi dengan konten-konten general, misalnya pengetahuan umum, berita ringan, dan masih banyak lagi.

Saatnya pegang kendali dengan teknologi digital

Sudah terlihat kan, bagaimana keuntungan yang bisa didapat oleh sebuah brand dengan masuk ke ranah digital. Misalnya di dunia perbankan, nasabah diberi kemudahan untuk mengakses rekeningnya hanya melalui smartphone, kemudian nasabah bisa dengan mudah mengontak bank melalui media sosial, dan ada banyak lagi. Teknologi digital jadinya membiarkan nasabah pegang kendali atas rekeningnya sendiri. Tentunya dengan bisa mengakses melalui smartphone, nasabah bisa lebih menghemat waktunya. Apabila biasanya nasabah harus datang ke cabang untuk menyelesaikan masalahnya, sekarang bisa dengan hanya mengontak bank melalui media sosial. Jadinya dengan begini, nasabah akan semakin senang menggunakan fasilitas bank dan tentunya bisa semakin loyal terhadap bank tersebut. 

Kalau menurutmu sendiri bagaimana, apakah sudah terbantu dengan hadirnya layanan online banking dan mobile banking dari bank-mu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun