Mungkin kita belum lupa mengenai bisnis PCR, Antigen dalam masa Covid-19 yang dilakukan oleh beberapa pihak menteri. Bahkan ada menteri yang melakukan praktek penyalahgunaan wewenang dengan memberikan perusahaan anaknya untuk menjadi pihak ketiga dalam praktek kegiatan yang diselenggarakan oleh kementerian tersebut.
Sejak awal sudah banyak ucapan bagi-bagi kursi menteri dikumandangkan oleh para pemenang, bahkan dalam sebuah kongres partai PAN dinyatakan hal tersebut, mungkin menurut mereka itu adalah sebuah jokes semata akan tetapi melihat kondisi itu secerca harapan hilang di depan mata.Â
Saya berkesimpulan tindakan bagi-bagi kursi ini tidak lebih dari bagi bagi hasil rampasan oleh para perompak dilautan Somalia, siapa yang memegang kemudi memiliki pembagian tersendiri, bagi pihak yang membeli solar kapal dan kapal atau pemodal kapal berlayar biasanya dapat lebih besar, para awak kapal yang pegang senjata akan dapat juga namun akan lebih sedikit dibanding yang lain. Setelah mereka selesai membagikan hasil rampasan maka semua akan sibuk menikmati dengan mungkin membeli rumah, tanah, perhiasan, kendaraan, wisata keluar negeri, dan barang-barang mewah.Â
Apabila hasil rampasan akan habis maka mereka akan kembali ke lautan untuk mencari merampok kembali, ada yang membuat kapal sendiri, ada yang ikut kapal yang lain dikarenakan pembagian pada kapal awal kurang merata. Ada yang pensiun juga dalam melakukan perampokan tapi biasanya kemampuan merampoknya diwariskan kepada keluarga seperti Anak, Menantu dan keponakan bahkan mungkin istrinya. Tapi tidak sedikit diwakilkan oleh orang-orang yang sudah bisa dipercaya.
Pertanyaan besarnya adalah bagaimana kapal-kapal yang telah dirampas? Yah akan kembali ke pelabuhan awal untuk mengisi kembali kapalnya dan siap dirampok kembali di tengah lautan, dan akhir cerita adalah akan muncul banyak kapal dikemudian hari dengan bendera yang berbeda dan cara berlayar yang berbeda berharap kapalnya tiba di tujuan tanpa dirampok oleh para perompak.Â
Seperti uni soviet sebuah kapal besar dari utara bumi dan berakhir kapal itu pecah dan berlayar sebagi kapal masing-masing. Apakah Indonesia akan berakhir sama? Kita tunggu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H