Dari kasus anak saya, berikut 2 saran saya dalam mendidik anak:
Pertama, jangan menerapkan prinsip secara sama rata kepada semua anak
Putra saya waktu kecil, pernah beberapa kali kejang. Mungkin kejang yang dialami dia waktu kecil mempunyai sumbangsi terhadap epilepsi yang dia alami sekarang ini.Â
Sebagai orangtua, tentu kita ingin yang terbaik buatnya. Jadi kita ajarkan kehidupan yang baik. Itu yang saya lakukan. Ternyata, tidak semua anak bisa menerima. Akhirnya, dia yang memiliki kekurangan mengikuti prinsip yang baik ini yaitu tidak menyia-yiakan waktu justru menjadi sakit.
Kedua, jangan membentak anak
Mendidik tentu boleh, tetapi yang sering kali terjadi adalah anak menjadi tempat pelampiasan kita disaat stres oleh pekerjaan. Ini yang saya lakukan.Â
Pada saat stres, dia saya bentak sebagai tempat pelampiasan. Padahal saya sudah pernah baca bahwa membentak anak bisa menimbulkan kerusakan syaraf otak. Tetapi saya abaikan. Jadi saya menduga, penyakitnya ada hubungan dengan kesalahan saya sebagai orangtua. Setelah sadar semua sudah terlambat.
Anak adalah anugerah Tuhan. Jadi besarkan dia dengan kasih sayang. Didiklah dengan baik. Bukan berarti kita boleh membiarkan dia tumbuh bebas, hal itu juga bukan cara yang baik. Tetapi didiklah dia dengan cara mendidik yang benar.
Sekarang dia sudah kuliah, berharap dia bisa semakin membaik. Tulisan ini untuk mengingatkan para orangtua yang memiliki anak. Agar tidak mengulangi kesalahan saya. Dan juga menghibur Anda yang memiliki anak yang sakit seperti anak saya. Bahwa Anda tidak sendiri.Â
Salam Kasih,
Ev. Timotius Cong
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI