Mohon tunggu...
Timotius Cong
Timotius Cong Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penginjil

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seri 2: Mengapa Mujizat tidak terjadi saat Pandemi ini?

17 Mei 2020   14:40 Diperbarui: 23 Mei 2020   11:49 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, berbeda dengan para pendeta saat ini, yang melakukan mujizat di depan publik dan disiarkan melalui media Tv dan cetak. Kemudian mengundang orang datang melihat dan mengalami mujizat melalui doa yang dia lakukan. Padahal Tuhan Yesus setiap kali melakukan mujizat selalu berkata, agar jangan memberitahu siapa-siapa. Saat Dia menyembuhkan seorang sakit kusta, Tuhan Yesus berkata kepada orang tersebut, "Ingatlah, jangan engkau memberitahu hal ini kepada siapapun...(Matius 8:4)."Demikian juga saat Yesus menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya dan menyembuhkan orang disana, "Ia dengan keras melarang mereka memberitahu siapa Dia (Matius 12:16)." Hal itu juga terjadi, saat Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang. Markus berkata, "Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahu siapa Dia (Markus 3:12)." Selanjutnya, usaha Tuhan Yesus melarang mereka yang melihat dan mengalami mujizat untuk memberitahukan orang lain juga terlihat saat Dia menyembuhkan perempuan yang sakit pendarahan serta membangkitkan anak Yairus. Lukas memberitahu kita, "Dan takjublah orang tua anak itu, tetapi Yesus melarang mereka memberitahukan kepada siapapun juga apa yang terjadi itu (Lukas 8:56)." Selebihnya, anda bisa mencari sendiri. Anda akan menemukan bahwa seringkali Tuhan Yesus melarang mereka untuk mempublikasikan akan mujizat yang sudah Dia lakukan, karena Tuhan tidak ingin kita datang kepada Dia karena mujizat tetapi karena Dia adalah Juruselamat. 

Berbeda dengan para Pendeta saat ini, menyuruh orang mempublikasikan apa yang mereka lakukan, agar dirinya semakin terkenal. Tuhan Yesus justru meminta orang lain tidak mempublikasikan mujizat yang Dia lakukan. Jadi anda bisa melihat, apa tindakan Pendeta yang sering melakukan mujizat di depan publik seturut dengan teladan Tuhan Yesus? anda yang menilai.

Apakah mujizat tidak ada lagi? Saudara, setiap hari bagi kita adalah mujizat, kita bangun bisa menghirup udara segar adalah mujizat. kita masih bisa berdiri dengan kedua kaki adalah mujizat. Matahari masuk ke tempatnya pada malam hari, dan pagi hari muncul lagi untuk memberi terang bagi kita semua adalah mujizat. Kita bisa makan, dan makanan kita bisa tercerna dengan baik, semua adalah mujizat. Kita bisa membuang angin itu juga adalah mujizat. Hidup kita adalah mujizat. Dan saat kita sakit kemudian penyakit kita membawa kita kembali kepada Tuhan itu adalah mujizat. Sehingga Ayub berkata, dulu aku mendengar kata orang tentang Tuhan, tetapi dalam penderitaan yang dia alami justru dia melihat Tuhan dengan jelas. Itu adalah mujizat. 

Justru orang yang mengalami mujizat, dari sakit menjadi sembuh, tetapi tidak bertobat malahan semakin sombong. Lalu memberi kesaksian dari satu gereja ke gereja lain. Seolah-olah karena doanya yang hebat, bukan Tuhan lagi yang terlihat. Membuat mujizat yang dia alami menjadi kecelakaan bagi dirinya seperti Hizkia. Yang sudah mendapat mujizat, tetapi sombong dengan membanggakan diri atas keberhasilannya. Sehingga menyebabkan seluruh bangsa Israel dibuang ke Babel. 

Jadi sekarang mengerti bukan, mengapa para pendeta yang mengusir badai Covid19 dan badai ekonomi tidak berhasil? karena Dia salah mengerti mujizat. Sehingga saya juga melihat saat mereka mengusir badai Covid-19, lalu badai Covid19 tidak berhenti juga adalah mujizat, karena hari itu Tuhan membongkar topeng mereka, bahwa selama ini mereka menyalahkan gunakan nama Tuhan untuk mencari popularitas. Karena Tuhan Yesus berkata, tidak semua orang yang menyebut Aku, Tuhan Tuhan dikenal Yesus. Mereka hanya mau mencari keuntungan dengan memakai nama Yesus.

Mujizat bukan hal-hal spektakuler, tetapi seluruh kehidupan kita adalah mujizat. Yang ketiga, mengapa ada pendeta yang mencoba menghentikan badai Covid19 dan badai ekonomi tidak berhasil? karena.....Bersambung.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun