Mohon tunggu...
Timothy Silitonga
Timothy Silitonga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Timothy tertarik pada bisnis olahan pangan perikanan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Rekognisi UPI 2022: Peserta Studi Independen Bersertifikat "Digital Export" di Sekolah Ekspor

8 November 2022   18:22 Diperbarui: 8 November 2022   18:33 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Launching Produk Kapulaga Hijau Bubuk FIT Spices. Dokpri

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu, teknologi, dan seni oleh mahasiswa kepada masyarakat. Sesuai kebijakan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang merupakan salah satu program Kampus Merdeka dapat dikonversi menjadi bagian dari kegiatan KKN berkat adanya KKN Rekognisi.

Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Kampus Merdeka memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil pembelajaran di luar kampus namun tetap memperoleh SKS (Satuan Kredit Semester). 

Selain itu, mahasiswa/i juga mendapatkan pembelajaran dan memiliki kesempatan untuk mengasah kemampuan sesuai bakat serta minat dengan terjun langsung ke dunia kerja atau masyarakat sebagai persiapan karier di masa depan. Salah satu bentuk kegiatan pembelajaran di luar kampus yang merupakan bagian dari program kampus Merdeka adalah program Magang dan Studi Independen Bersertifikat.

Magang dan Studi Independen Bersertifikat merupakan dua kegiatan berbeda. Magang merupakan kegiatan pembelajaran dilapangan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan mahasiswa/i dalam dunia kerja secara nyata. 

Studi Independen Bersertifikat merupakan salah satu program bagian dari program Kampus Merdeka di peruntukan bagi mahasiswa yang ingin memiliki kemampuan lebih dalam dirinya dengan menguasai kompetensi dengan spesifik dan praktis yang nantinya akan berguna di dunia usaha dan dunia industri.

Sekolah Ekspor merupakan lembaga pelatihan dibawah Yayasan Sekolah Ekspor Nasional dengan konsentrasi melatih dan mengembangkan eksportir baru. Pada Studi Independen Bersertifikat batch 2 Sekolah Ekspor meluncurkan program baru yaitu Digital Export, program ekspor untuk menciptakan eksportir menggunakan teknologi digital. 

Hadirnya berbagai platform digital dan teknologi kini memudahkan proses ekspor bagi semua orang, dan siswa akan mendapatkan arahan yang terfokus pada penggunaan platform dan teknologi digital ini untuk memudahkan proses ekspor. 

Selain itu, Sekolah Ekspor bekerja sama dengan beberapa marketplace dan aplikasi digital dalam dan luar negeri untuk meningkatkan bobot digitalisasi ekspor, serta meningkatkan keberhasilan para mahasiswa menjadi Digital Exporter.

Kegiatan Studi Independen Bersertifikat "Digital Export" di Sekolah Ekspor dilaksanakan selama kurang lebih 1 (satu) semester yang setara dengan 20 SKS. Kegiatan program "Digital Export" per semester meliputi pembelajaran minimal 900 JPL, mencakup: Pemaparan Materi, Pendalaman Materi, Kuliah Ekspor, Pembelajaran asynchronous, Mentoring per kelompok peserta, Praktikum, Ujian, dan Laporan Akhir di masa pembelajaran. 

Kegiatan pembelajaran di Sekolah Ekspor dilaksanakan selama 23 minggu, terhitung sejak tanggal 31 Januari sampai 16 Juli 2022. Kelas dilakukan setiap hari kerja (weekdays) selama 5 hari dan ada tambahan kelas khusus sebanyak 1 hari. Setiap kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan durasi pertemuan 3 jam secara daring melalui platform Zoom.

Lingkup project Studi Independen Bersertifikat "Digital Export" di Sekolah Ekspor terbagi menjadi 3 track, yakni Pengembangan Produk Ekspor (PPE), Fasilitator UKM Ekspor (FUE), dan Aplikasi Digital Ekspor (ADE). Dengan merancang produk ekspor yang dikembangkan seperti produk pertanian, rempah, perikanan, produk pangan olahan, produk industri kreatif, dan/atau pembuatan aplikasi digital ekspor. Selama proses pembelajaran didampingi oleh mentor profesional agar peserta dapat lebih mengerti setiap materi yang mereka pelajari sehingga peserta dapat membuat produk/jasa yang memenuhi standar ekspor.

Timothy Silitonga merupakan mahasiswa KKN UPI sekaligus menjadi salah satu peserta Studi Independen Bersertifikat "Digital Export" di Sekolah Ekspor. Ia memilih track Fasilitator UKM Ekspor (FUE) saat mendaftar pada program Studi Independen Bersertifikat "Digital Export" di Sekolah Ekspor. Kegiatan pembelajaran di Sekolah Ekspor terdapat lima klaster pembelajaran utama, yaitu: Digital business, Digital marketing, Digital communication, Digital payment, dan E-commerce.

Terdapat beberapa kelas tambahan untuk mendongkrak kemampuan softskill selain pembelajaran pada masing-masing track. Peserta akan mengikuti pembelajaran sendiri atau self learning atau pembelajaran asynchronous yang antara lain dapat dilakukan peserta dengan melihat video pembelajaran yang tersedia di Sekolah Ekspor Learning Management System (SELS). 

Akan ada pula sesi Kuliah Ekspor yang memberikan pencerahan dan perluasan wawasan dari para ahli di bidang teknologi digital, startup development, rintisan ekspor, e-commerce dan fungsi-fungsi terkait lainnya.

Project dari track fasilitator UKM ekspor ialah mengembangkan produk ekspor bersama Tim Startup Ekspor (TSE) sebagai bagian dari keperluan pameran, onboarding dan penilaian.

Timothy tergabung dalam TSE yang bernama "FIT Spices" beranggotakan tiga orang, dengan tujuan untuk menjadi pemasok rempah-rempah dunia dengan komoditi produk yakni kapulaga hijau bubuk. FIT Spices diminta untuk memfasilitasi UKM lokal, guna meningkatkan market share, awareness, dan re-branding.

Proses pengerjaan project akhir dari track fasilitator UKM ekspor oleh TSE FIT Spices dimulai dari pengembangan ide ekspor, digital export product development, dan digital marketing. Selanjutnya FIT Spices mendapatkan kesempatan untuk melakukan pengenalan company profile, demonstrasi produk dan layanan pelanggan, serta promosi onboarding di marketplace Bhinneka.com. 

Hasil dari launching produk tersebut FIT Spices berhasil menjual sebanyak 6 pcs produk. Selanjutnya, di akhir program masing-masing mahasiswa/i diberikan sertifikat dan nilai akhir dari Sekolah Ekspor.

Launching Produk Kapulaga Hijau Bubuk FIT Spices. Dokpri
Launching Produk Kapulaga Hijau Bubuk FIT Spices. Dokpri

Menjadi bagian dari peserta program Studi Independen Bersertifikat "Digital Export" di Sekolah Ekspor adalah pengalaman yang sangat berharga bagi Timothy. 

Banyak manfaat yang Timothy dapatkan diantaranya pelatihan ekspor, membentuk dan mengembangkan tim startup ekspor yang berfokus pada ekspor rempah kapulaga hijau bubuk, hingga mampu me-launching dan menjual produk di e-commerce Bhinneka.com. Serta mendapatkan sertifikat Digital Export dan konversi 20 SKS yang setara nilainya dengan kuliah satu semester penuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun