Ketimpangan secara bahasa bisa berarti sebagai sebuah jarak yang jauh dalam konteks perbedaan antara suatu keadaan dengan keadaan yang lain. Di studi sosiologi, keadaan yang dimaksud dalam pengertian ketimpangan itu adalah kesejahteraan. Dengan demikian, ketimpangan sosial adalah keadaan kesenjangan atau ketidakseimbangan akses masyarakat terhadap sumber daya yang mendukung kesejahteraan. Ketimpangan sosial juga bisa diartikan sebagai sebuah kondisi di masyarakat yang menunjukkan ada ketidakseimbangan akibat perbedaan dalam sejumlah aspek, baik ekonomi, sosial, ataupun budaya. Ketimpangan sosial merupakan wilayah kajian dalam sosiologi yang berfokus pada distribusi sumber daya dan beban dalam masyarakat.
Sumber daya itu bisa berupa pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Sedangkan bentuk dari beban adalah penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pengangguran, marginalisasi, dan lainnya. Salah satu contoh kajian sosiologi terkait topik ketimpangan sosial ialah studi mengenai distribusi kesejahteraan. Contoh dampak ketimpangan sosial di sektor ekonomi adalah dalamnya jurang perbedaan antara golongan kaya dan miskin. Kondisi ini bisa memicu ketidakstabilan ekonomi. Bahkan, kesenjangan sosial bisa berimbas ke sektor politik, yakni berupa rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap suatu pemerintahan.
Ketimpangan sosial dapat terjadi karena faktor dari dalam dan luar masyarakat. Maksudnya adalah suatu ketimpangan sosial bisa terjadi akibat faktor internal maupun eksternal. Apabila diperinci, setidaknya ada enam jenis faktor penyebab ketimpangan sosial di masyarakat. Kondisi Ekonomi Adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi antar-daerah maupun antar-kelompok merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kondisi Demografis Kondisi demografis satu masyarakat dengan yang lainnya bisa berbeda. Apabila jumlah penduduk yang besar tidak sebanding dengan fasilitas yang ada, misalnya lapangan pekerjaan, tentu bakal memunculkan ketimpangan dalam hal kesejahteraan. Hal serupa bisa dipicu oleh persebaran penduduk yang tidak merata.
Faktor Struktural Faktor ini berkaitan dengan tata kelola dan kebijakan pemerintahan dalam menangani persoalan di tengah masyarakat. Faktor Kultural Faktor ini terkait dengan sifat atau karakter masyarakat dalam melaksanakan kehidupannya. Perbedaan nilai-nilai budaya antarkelompok di suatu masyarakat bisa menjadi faktor penyebab adanya ketimpangan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H