Mohon tunggu...
Timothy Obert
Timothy Obert Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Cyberbullying Terhadap Tingkat Kecemasan Anak di SMA Assisi Samarinda

21 Oktober 2024   09:47 Diperbarui: 21 Oktober 2024   10:01 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh Cyberbullying Terhadap Tingkat Kecemasan Anak di SMA Assisi Samarinda
Cberbullying adalah bentuk perundungan yang terjadi di dunia maya, biasanya melalui media sosial, pesan instan, atau platform online lainnya. Di era digital ini, cyberbullying telah menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi oleh anak-anak dan remaja, terutama mereka yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Cyberbullying merujuk pada tindakan intimidasi, ancaman, atau pelecehan yang dilakukan secara sengaja dan berulang melalui perangkat digital. Hal ini meliputi pesan berisi kebencian, penghinaan, penyebaran rumor, serta ancaman fisik yang dilakukan di berbagai platform seperti media sosial, forum online, dan aplikasi pesan singkat.

Menurut penelitian, anak-anak yang menjadi korban cyberbullying berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri. Cyberbullying menimbulkan dampak psikologis yang mendalam karena:

1. Rasa Malu yang Mendalam: Korban merasa malu karena penghinaan yang diterima di depan publik maya yang bisa diakses oleh banyak orang.

2. Kehilangan Rasa Aman: Dunia maya yang seharusnya menjadi tempat berekspresi berubah menjadi lingkungan yang penuh ancaman.

3. Tekanan Sosial: Karena cyberbullying terjadi di ruang publik online, korban seringkali merasa ditekan oleh pandangan sosial dari orang-orang di sekitarnya.

4. Isolasi Sosial: Banyak korban cyberbullying yang menarik diri dari lingkungan sosial karena malu atau takut akan lebih banyak penghinaan.

Remaja pada usia SMA berada dalam masa transisi perkembangan psikologis yang sangat penting. Pada usia ini, mereka lebih rentan terhadap tekanan sosial dan persepsi orang lain terhadap diri mereka. Cyberbullying dapat meningkatkan kecemasan pada remaja karena beberapa alasan berikut:

1. Takut akan Pengulangan Serangan: Korban seringkali khawatir bahwa serangan siber yang dialami akan terus berulang.

2. Merasa Diawasi dan Diadili: Kehadiran di media sosial yang bersifat publik membuat korban merasa selalu diawasi dan dinilai.

3. Penurunan Harga Diri: Serangan terhadap citra pribadi di dunia maya sering menyebabkan korban merasa tidak berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun