Mohon tunggu...
Jonathan Darren Timothy
Jonathan Darren Timothy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Geladi Hominisasi

22 November 2022   23:49 Diperbarui: 23 November 2022   00:07 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Geladi Hominisasi ke-7 diadakan pada Minggu, 20 November 2022, dilakukan secara daring oleh Universitas Katolik Parahyangan. Sebelum melakukan serangkaian acara geladi ini, diberikan tugas pra Geladi Hominisasi. Saya ditugaskan untuk menyimak lagu kebangsaan "Indonesia Raya" 3 stanza dan menonton 1 dari 10 film pilihan yang diberikan. 

Setelah menyimak dan menonton, saya menjawab pertanyaan yang diberi dan merefleksikan arti dari lagu dan film tersebut.

Saat hari H, saya mengikuti secara penuh acara Geladi Hominisasi ini. Pembukaan geladi dimulai dengan perkenalan panitia dan fasilitator PPI LPH UNPAR. Fasilitator memberikan materi-materi secara interaktif dan jelas. Sebelumnya kami sudah dibagi dalam kelompok beserta tema yang diangkat. Masuk ke dalam breakout room, saya berkenalan dengan teman sekelompok saya dan memilih ketua serta notulen. 

Kami mengangkat tema "Hari Wayang Nasional" yang diperingati pada tanggal 7 November setiap tahunnya. Kami berdiskusi dan mendalami arti, berpikir secara kritis dalam waktu yang singkat dan membungkusnya ke dalam sebuah presentasi yang mendeskripsikan hari wayang dengan cara yang kreatif lalu mempresentasikannya di hadapan fasilitator, panitia dan kelompok lain.

Geladi Hominisasi ini sangat berkesan untuk saya. Kegiatan ini sangat mengasah soft skill saya dengan belajar menjadi seorang pemimpin, kedisiplinan waktu, berpikir kritis, berkolaborasi dalam kerja sama tim. Berkelompok dan berdiskusi membuat pertemanan dan membuka pikiran saya untuk berdinamika dalam berkelompok. 

Di dalam kelompok saya mendapat banyak  pandangan yang berbeda satu sama lain dan belajar untuk mendengarkan pendapat orang lain meskipun tidak sependapat.

Sebagai warga negara, tentu saja dibutuhkan bahasa dan logika karena logika membuat kita dapat berpikir secara rasional dan praktis, berpikir dengan sudut pandang yang berbeda sebelum membuat sebuah keputusan.  Bahasa merupakan alat komunikasi dan simbol jati diri bangsa. 

Bahasa merupakan cerminan bangsa,sudah seharusnya berpikir dan bertindak dengan baik. Sejatinya, pandangan hidup dan budaya suatu masyarakat tergantung oleh bahasa masyarakat itu.

Mengikuti serangkaian acara Geladi Hominisasi tentu saja sangat bermanfaat dalam melanjutkan perjalanan kuliah saya, manajemen waktu, public speaking, bersosialisasi menjadi kemampuan yang saya unggulkan. Public speaking penting agar siap apabila ada presentasi, terlebih saat skripsi dan harus menjelaskan ke dosen. 

Bersosialisasi agar saya mampu mendapatkan koneksi dan relasi, manajemen waktu yang baik akan membantu proses kuliah menjadi lebih teratur. Sehingga saat lulus dari kuliah, saya dapat menjadi pribadi yang berguna bagi bangsa.

Untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan berbahasa sebagai warga negara, sudah seharusnya kita berbicara bahasa Indonesia baik dan benar, aktif dalam berdinamika sosial, mengecek kebenaran dari suatu hal yang terjadi agar tidak termakan hoaks, melihat segala hal dari perspektif yang luas, berpikir secara objektif, dan belajar menerima pendapat orang lain yang tidak sejalan dengan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun