Mohon tunggu...
Timothy Ethelbert
Timothy Ethelbert Mohon Tunggu... Wiraswasta - A Passionate Human Resource Specialist in Training, Development and Recruitment

* Born in Jakarta, 30 September 1994 * Certified Public Speaker (CPS) by OHR * Certified Trainer (CT) by OHR * Associate Trainer of Motivator Academy

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Belajarlah dari Singa dan Bukan Rusa

17 Januari 2017   15:19 Diperbarui: 17 Januari 2017   15:30 4200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Timothy Ethelbert | Motivasi Sukses | Inspirasi | Bahagia | Apabila anda menonton film tentang perburuan hewan, maka hewan pemburu yang biasa menjadi perhatian adalah seekor singa. Singa dilambangkan sebagai pemburu ganas yang mencoba melahap mangsanya. Sedangkan pada umumnya buruannya biasanya adalah seekor herbivora yang mampu berlari cukup kencang yaitu rusa.

Dalam hidup ini anda dan saya haruslah meniru seekor singa dan bukan rusa. Mengapa? Berikut pembahasannya.
RUSA berlari mencapai 90 km/jam.
SINGA berlari hanya 58 km/jam.
Kecepatan lari ke 2 binatang
ini berbeda jauh sekali. Anehnya seringkali singa begitu gampang memburu rusa dan memangsanya.

Mengapa? Ketika mengetahui seekor singa mengintai & memburunya, seekor rusa berlari secepat angin untuk menyelamatkan dirinya. Namun dalam waktu yg bersamaan rusa yakin betul bahwa singa akan memangsanya.

  • Rusa merasa bahwa dirinya lemah dibandingkan dengan singa.
  • Rusa berpikir mustahil dirinya bisa lolos dari sergapan singa.
  • Ketakutan rusa pada singa & yakni dirinya tidak akan lolos dari terkaman singa

Ketiga hal inilah yang membuat rusa selalu menengok ke belakang saat berlari dan juga untuk memantau seberapa jauh jarak singa yg ada di belakangnya.Pantauan mematikan ini berpengaruh secara negatif terhadap kecepatan rusa. Pantauan-pantauan inilah yang membuat lari rusa semakin lambat & membuat singa semakin mendekatinya. Dan selanjutnya singa menyergap dan memangsanya, lalu melahapnya.

Andai saja rusa tidak sering melihat ke belakang, maka kecepatannya akan stabil dan sudah pasti singa tdk dapat memangsanya.Kalau saja rusa mengerti betul titik KEKUATAN nya ada pada KECEPATAN nya, maka dia akan selamat dari cengkraman singa.

Banyak sekali waktu yang sudah kita buang utk melihat kebelakang. Sehingga kita pun akhirnya dimangsa oleh kegagalan-kegagalan masa lalu. Seringkali ketakutan-ketakutan kita pada kegagalan membuat kita jatuh ke dalamnya. Seringkali kegagalan masa lalu membuat kita tidak percaya diri bahwa kita mampu menggapai sukses dan mampu mewujudkan cita-cita kita. Dan akhirnya ketakutan itu benar-benar membunuh kita.

Lupakan apa yg ada dibelakang kita, mari menatap ke DEPAN ada begitu banyak kesempatan & peluang utk meraih kesuksesan. Lupakan hal-hal yang membuat kita trauma dan lemah.

Terima Kasih

Salam Sukses

Timothy Ethelbert

Ngobrol bersama saya?

Instagram : timothyethelbert

Facebook : Timothy Ethelbert

Website : timothyethelbert.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun