Mohon tunggu...
Timothy Ethelbert
Timothy Ethelbert Mohon Tunggu... Wiraswasta - A Passionate Human Resource Specialist in Training, Development and Recruitment

* Born in Jakarta, 30 September 1994 * Certified Public Speaker (CPS) by OHR * Certified Trainer (CT) by OHR * Associate Trainer of Motivator Academy

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kunci Mengalami 100% Kemenangan

25 Desember 2016   16:54 Diperbarui: 25 Desember 2016   18:10 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Motivasi Sukses | Inspirasi | Bahagia |"Kerja keras membawa anda ke atas namun karakterlah yang membuat anda bertahan di atas". Pola pikir dan paradigma saya tentang "berusaha" berubah total saat saya membaca pernyataan ini. Bekerja adalah suatu keniscayaan yang dialami oleh setiap orang untuk bertahan hidup. 

Sadar ataupun tidak, setiap manusia dikaruniai satu hal yang sangat indah dari Tuhan Yang Maha Esa yaitu akal budi. Melalui akal budi setiap manusia dimampukan untuk bekerja dan berusaha secara maksimal untuk mencapai puncak dari hidupnya. Anda mungkin saat ini ada di berbagai posisi. Mungkin saja baru mau memulai menanjak, mungkin sudah di tengah dan mungkin saja anda sudah di puncak hidup anda.

Untuk naik ke atas dibutuhkan satu perjuangan yang sangat luar biasa. Diperlukan ketekunan dan kegigihan yang lebih untuk mencapai puncak. Namun titik bahaya justru muncul saat anda di atas. "Saat anda berada di puncak gunung, disitulah angin keras bertiup", satu pernyataan yang sederhana namun luar biasa. Mengapa sungguh berbahaya saat anda di puncak?

Bayangkan anda membiarkan sebuah mobil dalam keadaan yang tidak di remdi puncak gunung, maka anda akan melihat mobil tersebut berjalan menuruni gunung tersebut dan kita sebagai manusia tidak bisa bertindak apapun lagi. Kemudian saat kita mendapati mobil tersebut di kaki gunung, mobil tersebut sudah rusak. Analogi tersebut sama dengan karir ataupun perjuangan hidup yang anda dan saya hadapi. Apabila ada sudah ada di "atas", anda akan mendapati bahwa lebih sulit mempertahankan posisi anda saat ini ketimbang dulu saat anda berusaha untuk meraih posisi anda saat ini. 

Untuk mempertahankan posisi anda saat ini (dimanapun level anda saat ini), anda sangat membutuhkan KARAKTER yang POSITIF. Tanpa KARAKTER yang POSITIF maka mustahil bagi anda untuk bisa mempertahankan posisi anda saat ini.

James, saudara dari Nabi Isa pernah berkata,"Ingatlah hal ini setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah"

Dua kunci sederhana dari yang disampaikan James ini yaitu :

  1. Cepat mendengar dan lambat berkata-kata  -  2 hal ini tidak dapat dipisahkan antara mendengar dan berkata-kata. Tidak mungkin sebuah pribadi dapat mendengar dan berkata-kata di waktu yang bersamaan. Manusia diciptakan dengan memiliki 2 telinga dan 1 mulut menandakan kita dituntut untuk lebih cepat mendengar dan lambat berkata-kata. Mungkin anda perah mendengar sebuah peribahasa,"Tong kosong nyaring bunyinya". Sungguh sangat tidak baik apabila kita sudah di "label" seperti ini oleh sekeliling kita. Hendaklah anda dan saya mulai belajar untuk cepat mendengar atas segala sesuatu dan berkata-kata atas segala fakta positif yang ada karena "Mulutmu adalah harimaumu".
  2. Lambat untuk marah  -  Marah bukanlah hal negatif apabila kemarahan tersebut terkontrol dan tidak secara langsung. Apabila anda sudah menegur dengan halus terlebih dahulu secara berulang kali dengan kesabaran ekstra namun orang tersebut belum berubah dan anda tahu dia sedang menuju jurang, maka marah kepada orang tersebut justru menjadi hal positif. Dengan catatan dalam tipe kemarahan ini anda tetap menggunakan kata-kata positif yang membangun. Namun yang menjadi problem adalah apabila kemarahan tersebut adalah kemarahan yang tidak terkontrol dan berkata-kata negatif. Satu kutipan luar biasa dari The Book of Wisdom Act yaitu,"Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota". Seorang pemimpin perang dapat membawa pasukannya meraih kemenangan saat ia dapat mengontrol emosinya dengan baik dan melampiaskan di waktu yang tepat dengan tindakan dan perkataan yang positif. Hidup ini ibarat medan peperangan, ada baiknya mulai hari ini anda dan saya mulai belajar untuk mengontrol dan menguasai emosi untuk dapat memenangkan "perang" atas segala masalah yang sedang anda dan saya hadapi.

Seorang PEMENANG SEJATI adalah seseorang yang bisa dan sudah melakukan kedua hal ini. Oleh sebab itu mari anda dan saya mulai berusaha untuk cepat mendengar lambat berkata-kata dan lambat untuk marah. Apabila anda memiliki keyakinan teguh, saya sangat yakin anda akan dapat  bertahan di "puncak" hidup ini dengan baik.

Selamat Natal bagi anda yang merayakan

Salam Sukses

Timothy Ethelbert

Ngobrol bersama saya?

Instagram : timothyethelbert

Facebook : https://www.facebook.com/timothyethelbert30 

Atau kirimkan pertanyaan anda ke timothy.icso@yahoo.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun