Mohon tunggu...
Timothy Ethelbert
Timothy Ethelbert Mohon Tunggu... Wiraswasta - A Passionate Human Resource Specialist in Training, Development and Recruitment

* Born in Jakarta, 30 September 1994 * Certified Public Speaker (CPS) by OHR * Certified Trainer (CT) by OHR * Associate Trainer of Motivator Academy

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kok Rasanya Selalu Sial Ya? Apa yang Harus Saya Lakukan?

23 Desember 2016   08:26 Diperbarui: 23 Desember 2016   12:29 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setiap dari kita yang ingin sukses selalu mendapat rintangan dan hambatan. Setiap kali kita mendapat rintangan, kita merasa seperti menabrak suatu tembok besar yang tidak bisa dihancurkan. Beberapa dari kita mungkin merasa seperti melihat batu/gunung raksasa di depannya. Dalam bahasa hiperbola seakan-akan kita lah manusia paling malang yang ada di muka bumi ini.

Setiap masalah atau rintangan yang ada di hadapan anda saat ini sebenarnya bukanlah suatu masalah apabila anda melihat dengan menggunakan kaca mata yang berbeda. Satu contoh tokoh yang luar biasa yaitu Thomas Alfa Edison pernah berkata,"Saya tidak gagal 999 kali, saya hanya menemukan 999 cara yang tidak benar untuk membuat bohlam lampu". 999 rintangan yang dihadapi Thomas Alfa Edison ternyata tidak membuat semangatnya patah ataupun goyah untuk menciptakan sebuah bohlam lampu, mengapa??

Pola pikir atau mindset yang POSITIF adalah kuncinya. Hal mudah dan sederhana namun memiliki efek yang sangat amat luar biasa dalam kehidupan keseharian kita semua. Tanpa anda memberanikan diri untuk memiliki pola pikir POSITIF maka mustahil pula anda "mengundang" segala hal POSITIF di sekitar anda untuk datang kepada anda. "Kok rasanya saya sial terus ya? Kok gak pernah bisa ya?" apakah anda sering bertanya seperti ini ke diri anda? Apabila sering maka sudah waktunya anda dan saya untuk mulai mengintrospeksi diri kita masing-masing, sudahkah kita memiliki pola pikir yang POSITIF?

Tiga tips sederhana bagi anda yang ingin memiliki pola pikir yang POSITIF :

1. Ubah cara anda MELIHAT  –  Sebuah gelas yang diisi setengah air mineral ternyata cukup untuk membuat suatu paradigma besar di pikiran anda dan saya. Orang yang memiliki pola pikir negatif pasti akan berkata gelas ini setengah kosong. Namun orang yang berpola pikir POSITIF pasti akan berkata gelas ini SETENGAH ISI. Satu peragaan sederhana ini dapat anda praktekkan dalam keseharian anda untuk mulai mengubah pola pikir negatif menjadi POSITIF secara perlahan.

2. Ubah cara anda MENDENGAR  –  Dalam pergaulan sehari-hari selalu ada sudut pandang positif dan negatif. Anda dan saya harus mulai mampu berpikir dewasa akan hal ini dengan mulai berani untuk memilah mana yang POSITIF dan mana yang negatif. Semakin banyak hal POSITIF yang anda dengar maka dampak POSITIF pun akan dapat anda rasakan dengan maksimal.

3. Ubah cara anda MERESPON  –  Berapa banyak dari anda dan saya apabila diperhadapakan pada suatu masalah akan mengalami suatu kepanikan yang luar biasa? Setiap kita pernah panik dan hasil dari kepanikan tersebut tidak akan baik. Oleh sebab itu untuk meminimalisir hal ini, perlu bagi anda MERESPON yang POSITIF dengan cara TERSENYUM sebelum anda melanjutkan. Dengan anda TERSENYUM terlebih dahulu maka anda akan merasakan ada sukacita dan damai sejahtera seperti percikan kembang api yang muncul di hati anda dan biasanya kemungkinan anda untuk panik akan mengecil dan anda akan dapat mulai berpikir jernih dan berpola pikir POSITIF.

Aldus Huxley pernah berkata,"Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak"

Mari kita belajar untuk memiliki pola pikir yang POSITF dengan mempraktekkan tiga tips di atas.

Terima Kasih

Salam Sukses

Timothy Ethelbert

Ngobrol bersama saya?

Instagram

Facebook 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun