Mohon tunggu...
Timoteus Setyo
Timoteus Setyo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penulis muda yang minim pengalaman menulis indah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Fakta Teknologi Nuklir Indonesia

25 Januari 2015   05:58 Diperbarui: 20 Juli 2015   00:14 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam tulisan ini akan diungkap fakta-fakta mengenai Teknologi Nuklir di Indonesia. Berikut adalah penjabarannya:

1. Nuklir adalah bom Tidak dapat dipungkiri, bahwa pandangan masyarakat Indonesia mengenai nuklir identik dengan bom. Hal ini dapat dijelaskan penyebabnya secara statistik-ilmiah, yaitu masyarakat Indonesia baru mengenal teknologi nuklir pada saat kelas 3 SMA jurusan IPA, di luar dari itu masyarakat Indonesia dikenalkan nuklir dalam pelajaran sejarah Perang Dunia II atau sejarah kemerdekaan Indonesia, dalam bentuk bom atom Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945. Terkadang, karena mendekati Ujian Akhir Nasional, pelajaran ini tidak diberikan secara mendetail dan sebatas hanya mengikuti materi ujian saja. Padahal nyatanya, nuklir adalah sebutan dari inti atom, nucleus atau nuclei, yaitu bagian dari atom suatu unsur yang memiliki proton dan neutron yang cenderung berusaha untuk menjadi stabil (pada inti atom tidak stabil). Indonesia menandatangani Non-proliferation Treaty (NPT), yaitu perjanjian tidak membuat senjata nuklir. [caption id="attachment_347870" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 1. Nuklir adalah inti atom"][/caption]

2. Indonesia sebagai perintis di Asia Tenggara

Sebagai salah satu negara perintis gerakan non blok, organisasi PBB ASEAN, Indonesia juga sebagai perintis teknologi nuklir di Asia Tenggara. Pada jaman presiden Soekarno, terjadi ketegangan antara negara Soviet dan negara Barat yang memicu pengembangan teknologi persenjataan menggunakan nuklir di perairan Pasifik. Oleh sebab itu untuk mengawasi efek uji coba senjata yang dilakukan negara besar tersebut, presiden Soekarno pada tahun 1958 membentuk Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom, yang selanjutnya berkembang menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Hingga sekarang, pelu diketahui bahwa Indonesia sudah memiliki tiga reaktor nuklir, yang semuanya adalah reaktor riset untuk penelitian dan pembuatan radioisotop. Ketiga reaktor tersebut, berada di Serpong - Banten, Bandung - Jawa Barat, dan Yogyakarta - DIY. Hingga sekarang, beberapa negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam, mulai mengembangkan teknologi nuklir.

[caption id="attachment_347871" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 2. Indonesia memiliki tiga reaktor nuklir dan instansi pendidikan teknologi nuklir"]

14221095502024024820
14221095502024024820
[/caption]

3. Rencana pembangunan PLTN

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), merupakan salah satu pemanfaatan hasil reaksi nuklir di bidang energi. Di Indonesia, rencana jangka panjang pembangunan PLTN sudah direncanakan sejak jaman presiden Soeharto. Namun dengan berganti-gantinya kepengurusan pemerintahan, proyek tersebut menjadi tersendat-sendat, hingga sekarang sudah 28 tahun sejak rencana awal pembangunan belum juga ada PLTN di Indonesia. Pada awalnya PLTN akan dibangun di Jepara - Jawa Tengah, namun pada tahun 2007 terjadi penolakan besar yang didalangi oleh organisasi masyarakat yang tidak setuju dibangunnya PLTN di kawasan tersebut. Padahal, sebagai dampaknya pembangunan PLTU Jepara malah menuai protes akibat polusi yang ditimbulkannya. Sekarang, pemerintah melakukan studi tapak yang dilakukan di Bangka - Bangka Belitung. Perlu diketahui bahwa, dalam membangun PLTN dibutuhkan minimal 7 tahun untuk mempersiapkan pembangunan.

[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Gambar 3. Indonesia punya dua PLTN tahun 2024, sumber: news.detik.com"]

Gambar 3. Indonesia punya dua PLTN tahun 2024, sumber: news.detik.com
Gambar 3. Indonesia punya dua PLTN tahun 2024, sumber: news.detik.com
[/caption]

4. Takut radiasi

Alasan beberapa orang takut dengan nuklir adalah karena radiasi. Radiasi adalah pancaran energi yang dihasilkan oleh inti atom yang tidak stabil (radiasi hasil peluruhan inti) atau hasil tumbukan elektron pada suatu atom (sinar-x). Padahal kenyataannya sehari-hari, kita berada di lingkungan radiasi dan kita mengkonsumsi radiasi. Terhindar dari radiasi adalah hal yang mustahil di dunia ini, karena radiasi ada di mana-mana. Radiasi terbesar yang kita terima dihasilkan dari radiasi kosmik, yaitu radiasi dari angkasa luar. Radiasi kosmik semakin banyak diterima bila kita berada di daerah ketinggian atau terbang menggunakan pesawat. Radiasi dapat dikatakan bahaya bila dosis yang diterima oleh tubuh melebihi dosis ambang batas aman manusia, namun kurang dari itu tidak ada efek negatif radiasi pada tubuh. Penyebab rasa takut pada manusia terhadap radiasi adalah hal yang wajar, disebabkan oleh: sejarah, trauma masa lalu, kurangnya pengetahuan, atau bahkan karena tidak mau tahu.

[caption id="attachment_347874" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 4. Radiasi ada di sekitar kita"]

14221125391267456413
14221125391267456413
1422112562754203399
1422112562754203399
[/caption]

5. Penelitian yang bermanfaat dan mendunia

Selain dimanfaatkan sebagai sumber energi, produk dari teknologi nuklir adalah radioisotop. Radioisotop merupakan isotop yang memancarkan radiasi untuk menjadikannya stabil. Radioisotop dibuat untuk dimanfaatkan energi radiasinya untuk berbagai keperluan tergantung pada jenisnya. Pemanfaatan radioisotop antara lain: di bidang kesehatan, pertanian, perternakan, geologi-hidrologi, dan industri. Radioisotop produksi Indonesia, banyak dipakai oleh negara-negara asing seperti Singapura, Malaysia, dan bahkan Amerika. Singapura dan Malaysia, membeli radioisotop untuk keperluan medis, seperti untuk keperluan diagnosis dan penanganan penyakit kanker. Di Amerika, terdapat perusahaan BUMN Indonesia dan merupakan produsen radioisotop terbesar di Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri, penelitian menggunakan radioisotop sudah membawakan hasil berupa benih padi Sidenuk, benih padi Mira I dan Mira II, benih kedelai unggul, benih inseminasi ternak unggul, suplemen pakan ternak rumenasia, pencarian sumber air tanah, dan lain-lain. Di industri sendiri, banyak menggunakan teknik radiografi untuk keperluan NDT dan pemanfaatan iradiasi untuk meningkatkan kualitas produk. Salah satu berita tentang prestasi BATAN di Asia Tenggara dengan menjadi Laboratorium Penguasaan Teknologi Nuklir, klik

 

[caption id="attachment_347885" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 5. Nuklir untuk kesejahteraan masyarakat"]

14221144322030131661
14221144322030131661
[/caption]

6. Nuklir bagian dari budaya maju

Banyak pandangan negatif terhadap teknologi nuklir. Namun bila ini terus terjadi, kapan Indonesia bisa maju?? Kalau belum mencoba, bagaimana bisa "bisa".

 

[caption id="attachment_347886" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 6. Meme problematika PLTN"]

142211470977695787
142211470977695787
[/caption]

Itu adalah fakta-fakta tentang teknologi Nuklir di Indonesia. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat membuka pikiran Kompasianer dan masyarakat tentang manfaat teknologi nuklir untuk kesejahteraan masyarakat.

Sedikit ada materi interaktif tentang teknologi nuklir yang dapat didownload di Teknologi Nuklir , cocok untuk dipelajari oleh siswa SMA dan umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun