Mohon tunggu...
Timora Sinaga
Timora Sinaga Mohon Tunggu... Lainnya - Realistis

Merdeka dalam berpikir, bijaksana dalam bertindak. Masih sedikit bacaanya, masih sering salah diksinya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Juni: Refleksi Bulan Soekarno dan Harapan Besar Bangsa Ini di Tengah Pandemi

5 Juni 2020   09:36 Diperbarui: 5 Juni 2020   09:31 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : CNNIndonesia

Jika kita melihat kalender kita, ternyata sekarang sudah bulan Juni. Tidak terasa 2020 sudah berjalan setengah  dari perjalanannya. Bukan hanya itu, jika menilik beberapa fakta sejarah di bulan ini merupakan juga hari spesial buat bapak-bapak pemimpin bangsa kita, sebut saja Jenderal Besar TNI . H. M. Soeharto beliau ternyata dilahirkan di bulan ini, tepatnya tanggal 8 Juni 1921 di Argomolyo, Sedayu, Bantul, 

Daerah Istimewa Yogyajakarta. Kemudian pada bulan yang sama pula, Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie lahir pada tanggal 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan. Kemudian pada tanggal 21 Juni 1961 di Surakarta lahir lah bapak Ir. Joko Widodo (Jokowi). Kebetulan sekali memang presiden-presiden kita lahir di bulan ini.

Namun ternyata Founding Father Ir. Soekarno juga lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar , Jawa Timur dan meninggal  pada tanggal 21 Juni 1970 dan beliau di makamkan di Blitar juga. Pada tanggal 1 Juni 1945 juga, pada sidang BPUPKI beliau mengemukakan Pancasila sebagai gagasan untuk dasar NKRI. 

Atas dasar fakta sejarah ini, maka bulan ini selalu di peringati sebagai Bulan Soekarno setiap tahun. Perayaan ini biasanya diadakan di Blitar sebagai tempat lahir dan tempat peristirahatan beliau. Namun pada tahun ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ingin merayakannya melalu daring dan tidak seperti perayaan-perayaan tahun-tahun sebelumnya.

"Seluruh kegiatan Bulan Bung Karno tahun 2020 yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 ini akan dilakukan secara daring, melalui teleconference, webinar, dan utilisasi seluruh sosial media, dengan tema, Bung Karno Bapak Bangsa, Spirit Pancasila: Gotong Royong Hadapi Covid-19," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Jakarta, Rabu (27/5/2020).  Liputan6news.com

Tujuan dari perayaan ini sebenarnya juga ingin mengenalkan sosok dari bung Karno itu sendiri, dimana dia telah mendedikasikan diri sejak muda sebagai pejuang kemerdekaan Republik ini. Apalagi di tengah Pandemi COVID19 ini, kita tetap harus menjaga prinsip Berdikari yang selalu digaungkan Bung Karno sejak masa perjuangan. Kesehatan, Pangan, Pertahanan dan Ekonomi menjadi sendi-sendi yang perlu di rawat.

Untuk generasi muda penerus bangsa, refleksi Bulan Soekarno termasuk sekarang sangatlah penting. Karena untuk tetap menjaga pemahaman yang ingin dipelihara oleh bung Karno ternyata sudah mulai pudar. Dewasa ini budaya literasi anak-anak penting memahami sejarah dan dasar-dasar perjuangan sudah semakin menurun. Peran orangtua sebagai pendidik di rumah untuk anak-anak selalu dilimpahkan kepada guru dan sekolah. Namun sepenuhnya bukan salah dari orangtua, sebab belakangan ini baru kita menyadari bahwa orangtua itu sendiri juga tidak belajar sejarah, alias melupakan sejarah juga ternyata.

PANCASILA

Belakangan ini muncul sebuah perdebatan di publik, bahwa "Pancasila itu tidak bisa jadikan sebagai Ideologi", karena jika secara sederhana sila-sila ada bertentangan, begitulah pemahaman yang coba disampaikan Rocky Gerung. Rocky berpendapat ideologi sejati itu ada dua yakni, Komunisme dan Fasisme.

Mungkin sebagai orang yang sama sekali tidak pernah melakukan riset atau setidaknya menambah literasi, apa yang di ungkapkan Rocky bisa saja mengubah pandangan dan prinsip mereka. Namun hal ini yang bukan di inginkan Bung Karno itu sendiri. Jika kita lihat perjalan politik Internasional, Soerkarno bukan sosok yang suka memihak, bahkan Soekarno dengan beberapa negara lain sempat membentuk Gerakan Non Blok. Yang merupakan negara yang tidak Pro dan Kontra terhadap Timur dan Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun