Mohon tunggu...
THIMOTY DIORDINPURBA
THIMOTY DIORDINPURBA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermain musik dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Ekonomi Sumatera Utara dengan Diselenggarakannya Pon Aceh-Sumut

18 September 2024   01:00 Diperbarui: 18 September 2024   01:10 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan Olahraga Nasional, atau PON, adalah acara olahraga terbesar di Indonesia yang diadakan setiap empat tahun sekali. Acara ini mengumpulkan atlet terbaik dari berbagai provinsi untuk bersaing dalam berbagai cabang olahraga. Sebagai salah satu kompetisi olahraga paling dihormati di Indonesia, PON Indonesia memiliki sejarah yang panjang.

Seiring dengan berjalannya waktu, PON berkembang dan menjadi ajang olahraga nasional yang lebih besar. Pada tahun 1951, PON diadakan di Yogyakarta dan memasukkan lebih banyak cabang olahraga dalam programnya. PON menjadi penting bagi pembinaan atlet Indonesia dan sebagai ajang persatuan seluruh provinsi di Indonesia.

Pada tahun 1959, PON menjadi ajang kompetisi resmi dan diadakan setiap empat tahun sekali. Kota-kota di seluruh Indonesia berlomba-lomba untuk menjadi tuan rumah PON, yang akan memberikan dorongan ekonomi dan pengembangan infrastruktur di daerah tersebut. Sejak saat itu, PON telah tumbuh menjadi sebuah ajang olahraga yang mendalam di hati masyarakat Indonesia.

Pekan olahraga nasional 2024 (biasa disingkat PON XXI/PON ACEH-SUMUT 2024) adalah penyelenggaraan ke-21 dari pekan olahraga nasional  (PON) yang merupakan ajang multi-olahraga nasional utama yang dijadwalkan berlangsung dari 9 hingga 20 September 2024 dengan Aceh dan Sumatera utara sebagai tuan rumah. Edisi ini menandai pertama kalinya PON diselenggarakan oleh dua provinsi sekaligus, juga menandai pertama kalinya diadakan di Aceh, dan kedua kalinya diadakan di Sumatera Utara (sebelumnya di tahun 1953). PON ini merupakan keempat kalinya diadakan di Sumatera (sebelumnya Medan 1953, Palembang 2004 , Pekanbaru 2012) dan pertama kali sejak 2012. Provinsi termuda, Papua barat , Papua pegunungan , Papua tengah dan Papua selatan , serta Ibu kota nusantara, memulai debutnya di ajang PON XXI ini.

Pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara 2024 bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September. Peringatan ini menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan semangat olahraga.

"Pembukaan PON kebetulan sangat bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional. Haornas itu sesungguhnya adalah memperingati PON perdana di Solo pada 9 September 1948. Jadi sangat bertepatan sehingga momentum bagi olahraga prestasi, tatapi seluruh aspek yang berkaitan dengan olahraga," kata Asisten Deputi Olahraga Masyarakat pada Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Suyadi Pawiro saat konferensi pers di Media Center PON XXI Banda Aceh, Selasa (10/9/2024). Kemenpora pun sejak 2021 pun telah melakukan kolekting data terkait Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) yang terdiri dari sembilan dimensi diantarnya adalah dampak olahraga terhadap ekonomi, kesehatan dan kebugaran.Penyelanggaran PON XXI di Aceh dan Sumut juga dapat memajukan perekonomian nasional dan provisi tempat penyelenggaraan pada khususnya.

Asisten Deputi Olahraga Masyarakat pada Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora juga mengatakan '' dampak partisipasi beberapa daerah menjadi dampak postif,ada korelasi antara partisipasi dengan kesehatan, kebugaran, maupun ekonomi,"

Menurut Suyadi Pawiro, Indeks Pembangunan Olahraga menunjukkan bahwa masyarakat nasional akan menghabiskan lebih banyak uang untuk konsumsi olahraga pada tahun 2023, dengan peningkatan rata-rata Rp37 triliun. Ini menunjukkan bahwa masyarakat menghabiskan banyak uang untuk olahraga. Namun, data tentang dampak ekonomi olahraga yang langsung atau tidak langsung belum dimasukkan. Pada Februari 2023, Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1. Dia menjelaskan bahwa dampak ekonominya pada F1H20 mencapai Rp.293 miliar langsung atau tidak langsung dari sektor transportasi, hotel, makanan, dan lainnya. Ia pun yakin bahwa Penyelanggaran PON XXI di Aceh dan Sumut berdampak positif pada ekonomi masyarakat diantaranya pelaku UMKM, penjual makanan dan lainnya.

Pekan olahraga nasional (PON) juga mendorong beberapa faktor juga tidak hanya faktor ekonomi tetapi faktor infrastruktur, seni, budaya, dan pariwisata di Sumut. Dalam siaran langsung program *Indonesia Forward* oleh CNN Indonesia, Sabtu (14/9/2024), Fatoni menjelaskan bagaimana ajang olahraga nasional ini mendorong perkembangan pesat di berbagai sektor.

"Sebagai tuan rumah, Sumatera Utara memperoleh banyak manfaat. Infrastruktur berkembang pesat dengan dibangunnya berbagai sarana dan prasarana olahraga baru. Ekonomi juga bergerak cepat, terutama karena adanya peningkatan permintaan di sektor akomodasi dan kuliner," ujar Fatoni.


Selain infrastruktur, Fatoni juga menyoroti dampak positif terhadap sektor pariwisata dan seni budaya. Menurutnya, kunjungan wisatawan, baik domestik maupun internasional, mengalami peningkatan signifikan selama penyelenggaraan PON XXI. "Tingkat okupansi hotel dan restoran naik drastis, terutama di kota-kota yang menjadi lokasi pertandingan. Begitu juga penjualan makanan khas dan produk UMKM meningkat tajam," tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun