Mohon tunggu...
Timoteus Marten
Timoteus Marten Mohon Tunggu... -

Anak 'Jalanan' yg belajar merangkai kata. Di sini juga (http://timomarten.wordpress.com/) aku menjeda sejenak dan mengutak-atik kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sambut Tahun Baru, Mengapa Caci?

11 Januari 2016   21:37 Diperbarui: 12 Januari 2016   12:07 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu lawan satu menguji ketangkasan. Biasanya diperankan saat acara adat, ungkapan syukur dan perayaan tertentu. Hanya ada di Manggarai. Ini jenis tari perang dan hanya dimainkan laki-laki. Yang tangkas tak kena. Tetapi jika lengah akan kena pecut hingga berdarah-darah, bahkan hingga mati. Jika mengenai daerah sekitar wajah, kepala dan pergelangan tangan pemegang tameng disebut beke.

 

Perlengkapan Caci

[caption caption="Dua petarung siap bertarung (dok. pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Nggiling, koret dan lempa (Dok. Pribadi)"]

[/caption]Nggiling: tameng berbentuk lingkaran yang terbuat dari kulit kerbau dan diikat otak.

Koret/agang: berbentuk setengah lingkaran yang terbuat dari kumpulan rotan yang disatukan.

Panggal: dipakai sebagai pelindung kepala. Terbuat dari kulit kerbau yang dikeringkan. Panggal dibalut kain dan diisi kapak agar terasa empuk di kepala. Di ujungnya dipasang bulu-bulu kuda sebagai rumbai.

Tubi rapa: rumbai yang dipakai di dagu

Selendang: selempang motif songket yang dipakai bersama pangkal dan pinggang.

Sapu (destar) : pengikat kepala khas Manggarai. Semacam batik Jawa.

Lempa: cambuk yang terbuat dari kulit kerbau yang dikeringkan. Tangkainya disebut kalus. Talinya disebut larik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun