Mohon tunggu...
Sony Kusumo
Sony Kusumo Mohon Tunggu... Insinyur - Menuju Indonesia Surplus

Sony Kusumo merupakan pengusaha yang peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membandingkan Tradisi Perayaan Idul Adha di Indonesia dan Tiongkok

29 Juni 2023   23:50 Diperbarui: 30 Juni 2023   00:13 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Idul Adha yang juga dikenal sebagai Hari Raya Haji adalah salah satu hari raya penting dalam agama Islam. Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah, yang merupakan bulan terakhir dalam kalender Islam.Idul Adha merupakan salah satu dari dua perayaan utama dalam Islam, bersama dengan Idul Fitri (Hari Raya Lebaran). Kedua perayaan ini memiliki makna mendalam dalam agama Islam dan menjadi momen kegembiraan serta solidaritas umat Muslim di seluruh dunia.

Kendati demikian aktivitas perayaan Idul Adha di tiap negara belum tentu sama. Contohnya di Indonesia dan Tiongkok.

Tradisi di Indonesia, baik laki-laki dan wanita sama-sama melakukan sholat masjid. Sementara muslim etnis Hui di provinsi Ningxia tidak demikian.

Hanya para lelaki saja yang solat berjamaah di masjid. Sementara wanita dilarang ikut solat di masjid.

Kemudian cara takbiran keduanya pun berbeda. Indonesia terbiasa melakukan takbir sembari memukul bedug.

Sedangkan tradisi muslim di Tiongkok, bertakbir sembari membakar hio. Bahkan mereka membawa hio yang sudah terbakar ke dalam masjid dan ditancapkan ke mangkoknya sebelum ceramah sholat Idul Adha dimulai.

Jumlah takbir sholat Idul Adha kedua negara tersebut juga berbeda. Dimana sholat Idul Adha di Indonesia, jumlah takbirnya ada tujuh di rakaat pertama dan lima di rakaat kedua.

Sementara di Ningxia jumlahnya lebih sedikit, hanya lima di rakaat pertama dan tiga di rakaat kedua. Usai sholat Idul Adha, mereka terbiasa melakukan sholat empat rakaat lagi.

Sholat tersebut dilakukan untuk memuji Rasulullah Muhammad SAW. Meski begitu itu tergolong sholat sunnah, jadi boleh diikuti ataupun tidak.

Usai sholat sunnah barulah umat muslim di Ningxia, bersalaman, pulang kerumah ataupun memotong hewan kurban. Tradisi tersebut sama dengan di Indonesia, hanya saja tidak ada sholat sunnah.

Baik di Indonesia dan Tiongkok sama-sama menjadikan hari raya Idul Adha sebagai hari libur. Akan tetapi perbedaannya di Indonesia hanya libur sehari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun