Kedua bangunan tertua itu hanya terpisah oleh gang aspal sekitar 5 meter. Hingga kini masjid dan kelenteng itu menjadi simbol kerukunan disana.
Ketiga akulturasi tadi hanyalah sebagian kecil contoh keharmonisan antara Tionghoa dan umat Islam di Indonesia. Ya, memang di sejumlah tempat kemungkinan masih ada konflik terhadap etnis Tionghoa yang kerap dianggap minoritas.
Namun, marilah kita coba menjadikan Idul Fitri sebagai momentum merefleksikan tindakan kita. Dimana kita bisa menjadi pribadi yang lebih sabar dan tenang dalam bersikap serta bertutur kata baik agar tak menyakiti sesama manusia.
Belajarlah untuk bertoleransi. Dengan begitu hidup kita akan terasa damai dan tenteram.
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah.
Oleh Sony Kusumo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H