Mohon tunggu...
Sony Kusumo
Sony Kusumo Mohon Tunggu... Insinyur - Menuju Indonesia Surplus

Sony Kusumo merupakan pengusaha yang peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tony Wen, Sang Penyelundup yang Berbakti untuk Negara

17 Desember 2019   09:56 Diperbarui: 17 Desember 2019   19:52 2617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tony Wen, Sang Penyelundup yang Berbakti untuk Negara | tirto.id

Penyelundupan pun dilaksanakan berdasarkan saran Menteri Keuangan kala itu, A.A. Maramis. Tony dipercaya untuk menjual candu mentah dari pabrik di Salemba karena sebelumnya ia juga menyuplai logistik dan persenjataan bagi tentara di Solo.

Selanjutnya, ia berkomunikasi dengan kawannya di Singapura yang memiliki jaringan candu. Tony pun berangkat dengan perahu sembari membawa 2,5 ton candu.

Perjalanan dimulai dari Pantai Popoh di Kediri dan melintasi pantai selatan Jawa ke Selat Lombok. Rute tadi dipilih demi terhindar dari patroli Belanda.

Selanjutnya pengiriman candu dengan pesawat amphibi catalina. Dalam misi tersebut Tony dibantu tiga kawannya, yakni Soebeni Sosrosepoetro dan Karkono Komajaya dan dibantu Lie Kwet Tjien.

Mereka berhasil mengirim candu sebanyak dua kali ke Singapura dengan total mencapai 4 ton. Sepulangnya, Tony menurunkan persenjataan yang dibawa di Campurdarat dekat Tulungagung.

Sayangnya misi tadi mesti berakhir karena diketahui Belanda. Sehingga Tony pun ditangkap oleh polisi Inggris di Singapura dan mendekam di hotel prodeo.

Setelah bebas dan pasca revolusi kemerdekaan, ia menjadi anggota Partai Nasional Indonesia (PNI). Ia menjadi perwakilan partai tersebut di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 1954-1956.

Pernah pula Tony menjadi anggota konstituen. Walau disibukkan dengan kegiatan pemerintahan, nyatanya Tony masih menggeluti dunia olahraga.

Bukan cuma sepak bola, ia juga concern di cabang bola basket. Hal itu dibuktikan dengan menjadi pendiri sekaligus ketua pertama Persatuan Bola Basket seluruh Indonesia (PERBASI) yang didirikan pada 23 Oktober 1951.

Keberanian dan keterlibatan Tony di berbagai bidang memperlihatkan dukungannya terhadap Republik Indonesia sangat jelas. Seperti yang dituliskan mantan menteri Oei Tjoe Tat dalam Memoar Oei Tjoe Tat: Pembantu Presiden Soekarno (1992:52). 

Tony terang-terangan menjawab keragu-raguan masyarakat Tionghoa dengan menyatakan berkiblat ke Republik yang baru dan menyatakan tekadnya untuk lebih memperhatikan kepentingan rakyat kecil, khususnya kaum buruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun