Hingga berabad-abad kemudian masyarakat China Benteng tetap hidup dan beranak pinak sampai saat ini. Bahkan masyarakat China Benteng hidup rukun dan berdampingan dengan etnis lain disekitarnya.
Selain kawasan Teluk Naga, ada beberapa titik lokasi yang menjadi pemukiman warga China Benteng, yakni Pasar Lama, Pasar Baru, dan sungai Cisadane. Taraf ekonomi mereka kebanyakan di bawah rata-rata.
Beberapa diantara mereka ada yang menjadi penarik becak dan pemulung. Mereka pun tak pandai berbahasa ataupun membaca aksara China.
Kendati demikian warga China Benteng tetap tekun melestarikan tradisi nenek moyangnya. Mulai dari mempertahankan tradisi pernikahan Chiou Thau atau menggelar ritual meriah Gotong Toapekong yang diadakan 12 tahun sekali setelah imlek.
Warga China Benteng pun membaur sehingga mampu menciptakan akulturasi kebudayaan dengan kesenian setempat. Seperti kebudayaan cokek yang merupakan seni tari berpasangan lelaki dan perempuan sambil diiringi musik gambang kromong.
Menuju Indonesia Surplus dan Bermatabat
Oleh Sony Kusumo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H