Mohon tunggu...
Timey Erlely
Timey Erlely Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Hasanuddin

Penulis - Peneliti- Konsultan Pajak dan Keuangan. Kunjungi instagram: timey_erlely

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pertumbuhan Inklusi dan Literasi Keuangan di Sulawesi Selatan

6 September 2023   15:27 Diperbarui: 23 September 2023   08:24 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Timey Erlely

Ketiga, kompleksitas produk dan layanan keuangan. Misalnya, produk deposito, giro, dan mobile banking, sehingga masyarakat masih membutuhkan informasi mengenai produk keuangan terlebih khusus di kawasan pedesaan. Administrasi yang rumit dan sistem yang berbelit-belit dapat menjadi hambatan bagi masyarakat dalam mengakses produk dan layanan jasa keuangan.

Keempat, ketidakpercayaan dan ketakutan terhadap lembaga keuangan. Bagi sebagian masyarakat yang pernah memiliki pengalaman yang buruk dengan lembaga keuangan seperti penipuan atau kejahatan keuangan akan menyebabkan ketakutan dan ketidakpercayaan terhadap lembaga keuangan, sehingga enggan mencari informasi untuk menggunakan layanan keuangan.

Rendahnya literasi keuangan di Sulawesi Selatan harus mendapat perhatikan khusus karena akan berdampak negatif di masa yang akan datang, misalnya tingginya kasus kejahatan keuangan, ketidakmampuan masyarakat dalam mengelola keuangan, ketergantungan pada pinjaman bunga yang tinggi, rendahnya tabungan dan investasi, serta memiliki keuangan yang tidak stabil.

Untuk mengatasi masalah ini, upaya kolaboratif dari berbagai pihak perlu dilakukan.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat diimplementasikan.

Pertama, pendidikan dan pelatihan

Pendidikan dan pelatihan literasi keuangan yang efektif dan merata perlu diperluas ke wilayah pedesaan dan kelompok penduduk tertentu. Program-program ini harus dirancang agar mudah dipahami oleh masyarakat, dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pendidikan literasi keuangan juga harus dimasukkan dalam kurikulum pendidikan formal.

Kedua, kampanye kesadaran

Kampanye kesadaran tentang pentingnya literasi keuangan perlu dilakukan secara intensif. Media massa, sosial, dan komunitas dapat menjadi saluran untuk menyampaikan informasi tentang manfaat literasi keuangan dan konsekuensi dari ketidaktahuan keuangan.

Ketiga, penyederhanaan produk dan layanan keuangan

Lembaga keuangan harus berupaya menyederhanakan sistem layanan dan dokumen untuk mengakses setiap produk dan layanan keuangan. Kemudian memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dimengerti kepada nasabah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun