Tahap ketiga, membuat outline (kerangka) yang terdiri dari judul, lead, batang tubuh dan penutup. Judul menggambarkan isi tulisan, lead harus menarik pembaca. Isi tulisan harus singkat dan jelas, kuat dengan fakta dan data. Perhatikan baik-baik ejaan, tata bahasa, dan tanda baca. Hindari kesalahan yang ceroboh dan tulisan harus original.
Tahap keempat, baca ulang atau meminta orang lain membaca tulisannya, jangan gampang menyerah, tunjukkan konsistensi dalam menulis, dan tuliskan opini dengan hasrat yang kuat. Kita harus ingat bahwa menjadi seorang penulis yang mahir perlu melewati proses yang panjang.Â
Bagi seorang professor, tidak bisa tidak menulis, mereka juga ada prosesnya. Kita harus memulai menulis, jangan menunggu nanti. Bagi anda yang sudah menulis ingatlah bahwa anda dinilai dari apa yang anda hasilkan bukan dari apa yang usahakan, teruslah berusaha dan jangan menyerah. Steve Jobs berkata "stay hungry and stay foolish", tetaplah merasa tidak puas untuk terus belajar hal-hal yang baru agar anda bisa berguna bagi orang lain.
Sumber:Â
APJII. (2020). Laporan Survei Internet APJII 2019 - 2020 [Q2]. Data diakses pada 15
Maret 2021 dari https://apjii.or.id/survei
Hairston, M. (1986). Contemporary Composition. Boston: Houghton Mifflin Company.
PISA. (2019). Pisa 2018 Results Combined Executive Summaries. Data diakses pada 28 April 2022 dari https://www.oecd.org/pisa/
Rahmawan, D., dkk. (2019). Pengembangan Konten Positif sebagai bagian dari gerakan literasi digital. Jurnal Kajian Komunikasi, 7 (1), pp. 31-43.