Mohon tunggu...
Timey Erlely
Timey Erlely Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Hasanuddin

Penulis - Peneliti- Konsultan Pajak dan Keuangan. Kunjungi instagram: timey_erlely

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ingin Menulis Opini Tapi Hanya Mimpi?

1 Mei 2022   15:55 Diperbarui: 1 Mei 2022   16:03 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu juga dengan orang yang bermimpi supaya menjadi seorang penulis terkenal tetapi masih bermalas-malasan dan ingin menyerah menulis. Apalagi orang yang menulis asal-asalan tanpa memikirkan nilai dan manfaatnya bagi orang lain. Bukan saya anggap bahwa tulisan saya sudah baik, saya juga masih terus belajar. 

Saya hanya mendengar dari teman-teman bahwa ada orang yang hanya mencari views tanpa memperhatikan isi kontennya. Padahal Maxine Hairston (1986) berkata bahwa tulisan yang baik itu harus bersifat signifikan, jernih, ekonomis, bersifat membangun, dan gramati (good writing is significant, clear, unifiel, economical, developed, and grammatical). Sehingga, sebagai penulis harus perlu juga melihat kualitas sebuah tulisan yang baik. Dalam menulis opini, kualitas juga sangat penting. 

Sebuah tulisan opini yang baik apalagi akan diketahui oleh publik perlu memenuhi beberapa hal seperti tulisan yang aktual, memiliki nilai kebaruan, menarik, tulisan harus pada isi dan bermanfaat. Serta tulisan yang informatif dan edukatif, sehingga memberikan pemahaman kepada pembacanya.

Bagi pemula, mereka ingin mulai menulis sedangkan seorang penulis masih terus meningkatkan kemampuan dalam menulis. 

Adapun kendala yang sering dialami yaitu terlalu banyak pikiran, bingung ingin mulai darimana, tidak punya waktu, tersangkut di paragraf awal, tidak puas atau tidak percaya diri dengan tulisan sendiri, tidak mood, lingkungan yang tidak mendukung, dan kemampuan bahasanya masih kurang. Seringkali, kita mengalami hal ini. 

Oleh karena itu, kita perlu mendasarinya dengan sebuah motivasi yang kuat misalnya kenapa saya harus menulis? apalagi menulis opini di media anline. Apakah saya menulis agar mendapatkan penghasilan sendiri, untuk promosi atau personal branding, untuk mendapat pengakuan, untuk berbagi pengetahuan atau hal lainnya.

Saya hanya berfikir untuk berbagi pengetahuan kepada pembaca, sehingga saya selalu berusaha untuk menyajikan yang terbaik. Inilah pentingnya motivasi diri untuk menulis. Saya yakin mimpi anda akan tercapai, bisa punya karya tulis sendiri, hingga menjadi penulis terkenal. Ketika anda memperhatikan hal-hal yang sudah saya sebutkan di atas, maka mimpi akan berubah jadi kenyataan.

Terakhir, saya ingin memberikan empat tahap dalam menulis opini, saya harap empat tahap ini akan membantu anda. 

Tahap pertama, kita perlu membaca, mencari pengalaman, pengamatan, dan buatlah daftar isu. Misalnya membaca berita terkini, berita headline, buku, dan lain-lain. 

Mencari pengalaman bisa berasal dari pengalaman pribadi dan orang lain. Tentu anda perlu memisahkan informasi yang layak dipublikasikan atau tidak, kita juga harus berhati-hati menyampaikan sesuatu ke publik. Pengamatan artinya banyak fenomena yang terjadi di lingkungan bisa menjadi bahan untuk menulis opini. Buatlah daftar isunya sehingga anda tidak mudah lupa. 

Tahap kedua, pilih topik yang menarik, aktual, dan anda kuasai. Pilihan ide, gagasan yang bermanfaat dan bernilai. Kemudian pilih media online yang ingin dituju dan pahami "ketentuan penulis" serta tulisan tidak ada unsur SARA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun