Nabi Adam ada perintah dari Tuhan agar tinggal di bumi dengan Sayyidah Siti Hawa, larangan-Nya jangan memakan buah Khuldi, selain itu dibolehkan memakan makanan syurga (bumi). Lalu Iblis menggoda melalui perantaraan istrinya (membujuk) hingga keduanya makan buah Khuldi, akibatnya mereka dimurkai-Nya ( mereka ada Iblis) dan Manusia Adam dan Hawa diusir dari Syurga hingga Adam menangis darah, sedangkan Iblis tertawa terbahak-bahak (terkutuk;terlaknat) disisi Tuhan Yang Maha Esa; adapun akhirnya (waktu ribu tahun) mereka diterima taubatnya dan bertemu di tanah Arab (jabal=bukit).Â
Buah Khuldi adalah nama buah (wallahua'lam seperti apa), ada juta juta tahun silam sejarah bani Adam, buah yang sangat berbahaya jenisnya maka akal kita di zaman ini boleh mendefinisikannya dengan kadar kesanggupan bahwa buah itu di bumi (syurga) mengandung dzat yang akan mempengaruhi kimiawi tubuh manusia sehingga lupa akibatnya tubuh dan jiwa mereka mengalami suatu hal yang dahsyat, kalau di zaman ini ada contoh, condong buah jenis beracun apabila dimakan, kena kulit dll ahli botani pasti tahu, hingga Adam tidak mampu mengetahui istrinya dan sebaliknya istrinya pun tidak mengetahui (dimana) suaminya lalu mereka "ke timur dan kebarat dua arah berlawanan, fisik Adam adalah 30 hasta (anda apakah bisa berimajinasi?),Â
dunia (syurga) planet bumi ketika itu amat sangat berbeda indahnya sangat (panorama, lautan, gunung, lingkungannya sangat indah maka ia disebut syurga; Aden;Adn; sunda: syurga pang handapna), ada efeknya mereka menjadi sangat malu ( disebutkan telanjang terlihat aurat lalu "menutupi"), lalu masing-masing lelaki dan wanita pergi dan tidak ingat dan ingat (antara ingat dan tidak ingat, hingga pasti mereka berjalan dengan amat sangat jauh menempuh tujuannya adalah bertemu, rasa cinta dan kasih sayang awal, lelaki dan perempuan; wujud mereka pasti tidak sama dengan manusia zaman Nabi Muhammad , zaman sekarang hingga zaman kelak, lagi pula manusia sekarang sudah mampu memperkirakan bahwa akan semakin pendek ukuran tubuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H