Dasar-ku bersekolah pada guru
Mereka mengajarkan tiang pondasi
Kadang umpatan si kepala galak mengajar diri
TAKUT
SEDIH
SIRNA
Bersatu
Cisitu adalah air dahaga
Disitu aku belajar pertama kali
Kala menenun huruf meraih songsong dian
Dian kadang padam dikala tidur
Tidur beralaskan sederhana, hidupi kecukupan
CUKUP!
Makan tiada esok
Esok tiada laparpun tertelan main bersama teman
Teman-ku mendapat olokan,
Olokan berkadang cemoohan,
Cemoohan kadang jadi ilmu
Fikir-ku tumpul,
Malas adalah kebiasaan
Bisa karena kurang seruang kebersamaan
Keluarga-ku memang adalah pendiam
Kadang malam jadi puisi hidup,
Siang menjadi kehidupan tak bertulis
Hari-hari jadi kenangan bak air mengalir
Pedesaan, kota, kata-kata bak pelita
Pelita kehidupan menjadi ilmu alim ulam
Lama menjadi sebentar-sebentar
Sebentar! menjadi agak berlama-lama
Kusam
Kuman
Adalah kehidupan
Kehidupan menjadi kenangan
................................
Kumpulan Puisi Sekalimat Nafasku
Bandung, November 2004
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI