Sumatera Utara: Budaya yang Unik Menjadi Penarik Hati

Tak lain lagi dengan Sumatera utara, provinsi yang terkenal degan pesona alamnya yang turut serta membanggakan Pesona Indonesia di kanca dunia dan juga menjadi tanah leluhur kakek/nenek serta orang tua saya. setiap akhir tahun di bulan desember saya dan keluarga saya selalu berlibur dan menikmati destinasi alam di pulau samosir yang penuh keunikan itu.

sampai saat ini saya sangat bangga menjadi putra kelahiran daerah yang luar biasa itu. Tempat wisata yang banyak, serta budaya-budaya yang sangat kental di lingkungan masyarakatnya, membuat saya ingin selalu berada disana. Namun, setidaknya saya pernah merasakan langsung itu semua sekarang saya sudah tinggal di jawa dan hanya tinggal moment yang tak terlupakan dan  hanya dapat merasakan keindahan itu lagi  di hari libur dan pulang kekampung halaman. rasanya tak mau segera beranjak ketika aku menatap tumpukan foto dulu di laptop.

kota bermartabat dan terkenal dengan adat budaya ini membuat para pengunjung lokal maupun manca-negara terpikat dan betah tinggal disana. terbukti degan semakin banyaknya wisatawan yang bermukim di pinggiran Danau Toba bahkan telah berkeluarga dan menikah dengan masyarakat sekitar.

Menariknya, ketika saya berkunjung ke Danau Toba, saya melihat indahnya anugrah sang pencipta dan paling membuat saya heran dan menganjungkan jempol adalah budaya daerahnya yang khas dan lain dari yang lain. masyarakat disana sangat hormat terhadap leluhurnya. dimana di daerah sumatera banyak bangunan megah yang unik dan bervariasi yang penuh degan ornamen-ornamaen. ketika saya bertanya kepada ayah saya, pak itu bangunan mewah yang banyak kita lewatin menuju Danau Toba sengaja dibuat untuk memperindah yah pak??? tanyaku penasaran si ayah menjawab tidak nak itu adalah bagunan leluhur keluarganya. aku semakin penasaran dan terus bertanya kepada ayah. sang ayah menjelaskan degan seriusnya. sekarang aku paham. jadi ternyata bangunan itu namanya TUGU yang berarti monumen atau bangunan leluhur marganya. berarti  sangat banyak TUGU di Sumatra Utara dimana marga saja cukup banyak dan semuanya itu memiliki tugu masing masing.

 

                                    [caption caption="pesona sopo guru tatea bulan di sianjur mula-mula (dok.pri)"]

sopo guru tatea bulan  berada di Sianjur Mula-Mula dan dari sana di yakini asal muasal marga marga masyarakat batak. wah sungguh sangat menakjubkan dan uniknya daerah ku ini. maka degan itu berkembanglah marga-marga dan membuat tugu masing masing yang tersebar di sumatra utara. seperti halnya marga saya marga Hutabarat memiliki tuga yang megah nan indah didaerah Tarutung, Tapanuli Utara.

                                       [caption caption="pesona tugu SI RAJA NABARAT di tarutung, tapanuli utara"]

 

wah kren bangat Tugu leluhur marga hutabarat ini. bangga menjadi marga Hutabarat. lambang Tugu HUTABARAT yang di atas bersimbolkan tangan meminta diatas tugu memiliki arti yang sangat bermakna dimana menunjukkan meminta berkat dari sang pencipta dan tetap percaya pada sang pencipta. 

begitu jugalah degan marga yang lain memiliki tugu masing-masing. di samping Tugu itu salah satu yang tren dan terkenal di budaya batak yaitu ULOS. Ulos Batak tak asing lagi diyakini memiliki banyak manfaat yang banyak di gunakan baik acara pesta maupun upacara adat.

                                                           [caption caption="koleksi ulos batak sang bunda"]

masyarakat batak patut senang dengan budayanya,ditambah lagi degan di jadikannya hari ulos nasional yang kemarin baru di resmikan.

Tanggal 17 Oktober 2015 akan menjadi hari penting bagi komunitas Bangso Batak dan masyarakat Sumatera Utara, karena pada saat itu Hari Ulos pertama kali akan dideklarasikan, bersamaan dengan penyerahan sertifikat penetapan ulos sebagai warisan budaya takbenda nasional.oleh Wamendikbud Nuryati kepada Plt Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi. Penyerahan sertifikat akan dilaksanakan di Gedung Sanken Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat.

 

Kalangan pencinta ulos menyambut baik penetapan tersebut dan langsung membentuk panitia deklarasi Hari Ulos serta memilih Enni Martalena Pasaribu dan Royana Marpaung masing-masing sebagai ketua dan sekretaris.

Deklarasi dijadwalkan dilaksanakan di Jalan Sei Galang Nomor 10-12 Medan, Sabtu (17/10), dan diisi dengan sejumlah kegiatan budaya, diantaranya pameran ulos dan orasi kebudayaan oleh Batakolog ternama, Manguji Nababan. hal ini membuat budaya kita semakin terlihat tentunya.

dalam acara pernikahan kehadiran ulos juga dipercaya sebagai bukti nyata pernikahan dimana keluarga dan sanak saudara pastinya menggunakan ulos batak.

 

                              [caption caption="pesta pernikahan saudara yang megenakan ulos (do.pri)"]

selain itu juga ulos batak di kenakan diacara-acara tertentu. diacara wisudawan juga ulos dapat digunakan seperti halnya saudara saya yang kemarin wisuda di UNIMED. para orang wisudawan banyak yang mengenakan ulos.

 

                           [caption caption="kecantikan bunda semakin terlihat mengenakan ulos batak(dok.pri)"]

keunikan budaya batak memang tiada duanya, adanya tarian budaya yang ikut serta mendorong perkembangan daerah, yang terkenal dari daerah batak adalah tor-tor. tortor merupakan budaya daerah yang harus di lestarikan dan di jaga. orang luar saja menyukai tor-tor apalagi kita yang anak daerah, harus lebih mencintainya.

                                                            [caption caption="kesenangan turis luar terlihat"]

begitu juga degan sigale-gale yang di samosir ikut serta membanggakan sumatra utara dimana para pengunjung manca negara juga salut melihatnya.

                                          [caption caption="wisatawan antusias degan budaya batak(dok.pri)"]

 

 

degan budaya yang bagus tentu dapat membuat masyarakatnya menjadi masyarakat yang berdikari dan sejahtera. kegigihan dalam melestarikan budaya dapat menjadi salah satu bukti nyata cintanya terhadap negara. mungkin tahun ini pesta budaya sekaligus pesta danau toba akan diadakan lagi. semoga acaranya lancar dan dapat membawa perubahan bagi bangsa ini.

                                             [caption caption="pesta Danau Toba tahun 2014 silam(blogspot)"]

 

jadi untuk itu kita sebagai generasi muda. mari tetap melestarikan budaya kita, agar kelak anak cucu kita juga dapat merasakan keindahan budaya kita. banyak cara melestarikannya seperti saya dulu waktu smp pernah mempelajari bahasa daerah dan ini merupakan salah satu wujud cinta akan warisan budaya. jangan sampai budaya kita hilang ditelan zaman.

 

                                         [caption caption="gambaran bahasa batak, aksara batak toba.(dok.pri)"]

jadi, untuk itu kita bangsa indonesia mari berkunjung dan berdestinasi di alam dan budaya kita seperti Bali, sumatera utara dan yang lainnya seperti saya yang selalu ketagihan tiap tahun selalu menikmati keindahan sumetera utara.

 

salam.

HORASSS.

DEPOK, 24 OKTOBER 2015

TIMBUL SAHALA TUA HUTABARAT