Mohon tunggu...
Timbul Marojahan Situmorang
Timbul Marojahan Situmorang Mohon Tunggu... profesional -

Orang bodoh yang tidak banyak tau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aceh Gempa Lagi? Ah...

6 September 2011   03:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:12 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Belum hilang dari ingatan raungan tangismu,
Tapi kau sudah harus menangis lagi.
Pun air mata itu belum lagi kering,
Tapi sudah harus menggenang lagi.

Belum sembuh luka itu,
Tapi goresan luka baru sudah haru kau rasa.
Pun luka hatimu belum lagi tertimbun,
Tapi trauma baru sudah datang.

Ah...
Belum selesai rasanya kau menghitung korban,
Tapi yang baru sudah harus kau tambahkan.
Belum usai kau membangun yang terserak,
Tapi puing baru sudah terserak.

Aku memang jauh kawan...
Tak bisa jadi sandaran tangismu sembari menyeka air matamu.
Sangat jauh kawan....
Tak bisa merawat lukamu sembari senandungkan lagu penghibur lara.
Pun teramat sangat jauh...
Tuk menghitung korban sembari membantu mengumpulkan puing hartamu.

Tapi dari kejauhan ini ku berdoa...
Semoga engkau tabah kawan...
Semoga engkau selamat sobat...
Semoga engkau bisa melewatinya...

(Untuk masyarakat aceh/sumut yg terluka)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun