Mohon tunggu...
Timotius Apriyanto
Timotius Apriyanto Mohon Tunggu... Konsultan - OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Hukum | Pendidikan

Penulis adalah pengamat ekonomi politik, reformasi birokrasi, dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Harapan Figur Menteri Pendidikan di Kabinet Baru

10 Oktober 2024   06:20 Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:39 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pendidikan (sumber: dok pribadi)

1. Memiliki Pemahaman tentang Pendidikan sebagai "Mission Sacrée"

Figur yang tepat adalah seseorang yang memahami bahwa pendidikan bukan hanya alat untuk meningkatkan daya saing ekonomi, tetapi merupakan mandat moral dan konstitusional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sosok ini harus berpegang teguh pada visi bahwa pendidikan adalah hak fundamental setiap warga negara, tanpa terkecuali.

2. Berkomitmen pada Pemerataan dan Keadilan Pendidikan

Menteri yang baru harus memiliki visi yang jelas dalam menciptakan kebijakan yang berkeadilan, baik dari segi akses maupun kualitas. Tantangan ketimpangan pendidikan harus menjadi prioritas utama, dengan fokus khusus pada daerah terpencil yang selama ini terabaikan.

3. Memiliki Rekam Jejak di Bidang Pendidikan dan Kebijakan

Menteri Pendidikan idealnya memiliki pengalaman langsung di bidang pendidikan, baik sebagai praktisi, akademisi, maupun pembuat kebijakan. Hal ini penting agar ia dapat merumuskan kebijakan yang realistis dan berdasarkan pengalaman lapangan, bukan hanya teori.

4. Mampu Mendorong Sinergi antara Pendidikan, Riset, dan Teknologi

Dengan semakin cepatnya perubahan global, sosok Menteri Pendidikan harus mampu mendorong kolaborasi antara dunia pendidikan, riset, dan industri. Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mencetak lulusan, tetapi juga untuk menciptakan inovasi yang dapat mendukung kemajuan bangsa.

5. Imparsislitas 

Menteri Pendidikan idealnya berasal dari kalangan profesional, bukan partai politik, agar independensinya dalam membuat kebijakan tidak terganggu oleh kepentingan politik jangka pendek. Namun, jika menteri berasal dari partai, penting baginya untuk menjaga integritas dan memprioritaskan kepentingan pendidikan nasional di atas kepentingan politik. Imparsialitas adalah suatu prinsip penting untuk menjaga profesionalitas dan obyektivitas kepemimpinan di Kementerian pendidikan. 

Dilema: Menteri dari Partai Politik atau Figur Profesional?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun