Mohon tunggu...
Timotius Apriyanto
Timotius Apriyanto Mohon Tunggu... Konsultan - OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Hukum | Pendidikan

Penulis adalah pengamat ekonomi politik, reformasi birokrasi, dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mentalitas Rajawali dan Kebijaksanaan Angsa Liar

2 Februari 2021   14:27 Diperbarui: 2 Februari 2021   15:03 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bald Eagle, Photo Date: 2006 (Source: Carl Chapman / CC BY 2.0)

Kita selalu harus berupaya untuk terus menerus memperbaharui semangat dan strategi tindakan kita. Masa lalu adalah sejarah untuk kita belajar bagi masa depan lebih baik.    

Kata kunci Mentalitas Rajawali dalam kepemimpinan adalah "Power (Kekuatan), Ability (Kemampuan), Speed (Kecepatan), & Vision (Visi)".

Hal lain yang turut menopang kesuksesan kepemimpinan adalah hikmat kebijaksanaan dari angsa liar. Pemimpin harus memiliki kebijaksanaan selain pengetahuan yang kuat. Ada tujuh (7) pelajaran yang bisa kita ambil dari angsa hutan liar yaitu :
1. Berbagi Tujuan Bersama
2. Berupaya selalu untuk Meningkatkan Visibilitas
3. Memiliki Kerendahan Hati untuk Mencari Bantuan
4. Memberdayakan Orang Lain untuk Memimpin
 5. Selalu menghargai karya-karya hebat
 6. Menawarkan Dukungan dalam Waktu yang Menantang
 7. Tetap Berkomitmen pada Nilai dan Tujuan Inti

Para pemimpin yang berbagi arah dan tujuan bersama, dapat mencapai tujuan mereka lebih cepat dengan lebih sedikit energi, karena mereka mendapat manfaat dari momentum kelompok yang bergerak di sekitar mereka. Kepemimpinan yang kuat dan bijaksana mampu menjaga kebersamaan para angsa untuk mengepakkan sayapnya menuju satu titik tujuan. 

Terbang bersama itu juga bisa menciptakan efek perubahan orientasi aerodinamis yang mengurangi gesekan udara, untuk burung yang mengikutinya. Terbang dalam formasi V membuat seluruh kawanan mencapai jarak terbang 70% lebih jauh daripada jika setiap burung terbang sendirian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun