Hari Buruh yang lebih dikenal sebagai "May Day" dirayakan di seluruh dunia tanggal 1 Mei 2020 terasa berbeda dan sarat makna.
Pekerja dan pengusaha bersama teriakan mayday, mayday, mayday.
Sejarah May Day dimulai sebagai peringatan Hari Pekerja Internasional dicetuskan saat para aktivis sosial berkumpul di Amsterdam pada tanggal 18 Agustus 1904 untuk menggelorakan semangat bersama memperjuangkan hak para pekerja di seluruh dunia.
Namun tradisi perayaan di awal Mei ini sebetulnya juga perayaan hari memasuki musim Semi di berbagai negara Eropa seperti Estonia, Finlandia, Yunani, dan Perancis yang telah berlangsung sejak abad pertengahan.
Italia menyebut May day dengan "Calendimaggio" atau "cantar maggio" sebagai hari datangnya musim semi. Musim dimana banyak keindahan dengan bunga bermekaran sebagai lambang harapan dan kebahagiaan.
Namun perayaan "May Day" 2020 kali ini berbeda dengan gambaran itu semua.
May Day digantikan dengan teriakan bantulah dan tolonglah kami "Mayday, Mayday, Mayday".
Pada tahun 1912, Konvensi Radiotelegraphic International di London memilih Kata Mayday sebagai kode emergensi dan mirip dengan ungkapan bahasa Perancis m'aider yang berarti "ayo bantu aku".
Mayday sebagai kode morse keadaan bahayapun dipilih kode ". . .- - - . . ." (tiga titik, tiga garis, tiga titik) tidak mewakili bahasa apapun namun hanya untuk memudahkan penyampaian dan pengiriman pesan.
Pandemi Covid 2020 telah berdampak sangat luas di dunia usaha dan industri sedunia.